Manokwari, Aktual.com – Sejumlah mama Papua, pedagang tradisonal, bersikap demokratis menyampaikan aspirasi ke lembaga kultur Papua Barat di Manokwari, karena mereka resah banyak produksi pangan lokal yang dijual di toko dan mini market di daerah itu.
“Pembeli sayur dan umbi-umbian di pasar makin sepi, apalagi jualan kami (mama Papua) kadang hanya laku terbeli dua sampai tiga ikat saja,” kata mama Dorthea satu diantara Mama Papua penjual pangan lokal di pasar tradisional di Manokwari, Senin (14/6).
Mama Dorthea berharap aspirasi yang disampaikan kepada lembaga kultur Papua Barat dapat diteruskan kepada pemerintah daerah setempat untuk membuat regulasi khusus agar pangan lokal tak lagi dijual oleh mini market maupun toko sayur di daerah tersebut.
“Kami minta, Pemerintah buat aturan supaya pangan lokal tak dijual di toko karena sangat mempengaruhi pendapatan kami akhir-akhir ini,” kata Mama Dorthea.
Selanjutnya, Salomina Inyomusi, wakil perempuan di lembaga Kultur Papua Barat, mengatakan bahwa aspirasi mama Papua pedagang pangan lokal itu akan segera dibahas dalam agenda rapat lembaga kultur.
Ia mengatakan pula, kelompok Mama Papua yang berpenghasilan tidak menetap ini merasa terusik ketika pengusaha toko sayur dan mini market ikut menjual pangan lokal di daerah itu.
“Setelah kami rapatkan di lembaga Kultur, kami pun akan melakukan komunikasi dengan Pemda terkait aspirasi tersebut sehingga ada solusi terbaik bagi mama Papua pedagang pangan lokal, maupun kepada kelompok usaha toko sayur dan mini market,” kata Salomina Inyomusi.
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i