Jakarta, Aktual.co — Realisasi tol laut terkendala belum lancarnya arus beberapa kapal dengan ukuran besar menuju sejumlah pelabuhan di Indonesia karena mayoritas alur di berbagai infrastruktur tersebut dinilai tidak memadai.
“Dengan tol laut, kami yakin kebijakan pemerintah itu dapat meningkatkan pengiriman barang melalui jalur laut. Selain itu tol laut dapat mengalahkan pengiriman barang dari jalur darat,” kata Branch Manager PT RGA International Indonesia (perusahaan pengiriman barang dan jasa) Anie, di sela pameran kemaritiman di Surabaya, Kamis (5/3).
Oleh sebab itu, jelas dia, pemerintah diharapkan dapat melakukan pembenahan termasuk melakukan konektifitas antar pelabuhan. Apabila aturan itu diterapkan maka pengiriman barang akan meningkat dengan cepat.
“Melalui tol laut ini, waktu pengiriman lebih cepat dibandingkan jalur darat yang sampai sekarang harus menembus kemacetan,” ujarnya.
Kebijakan pemerintah itu, ungkap dia, merupakan harapan besar bagi pengusaha. Khususnya dalam hal pengiriman barang. Apalagi realisasi tol laut pada waktu dekat dapat membuat pengiriman barang impor maupun ekspor lebih efisien dibandingkan darat.
“Saat ini saja, biaya logistik untuk pengiriman barang seperti Surabaya-Singapura mencapai 150 dolar Amerika Serikat (AS). Padahal, biaya untuk rute Surabaya-Medan sekitar 250 dolar AS,” katanya.
Sementara itu, tambah dia, pada tahun 2015 pengiriman barang melalui jalur laut diproyeksi mengalami penurunan tetapi besarannya minim. Perusahaan tersebut bisa mengirim barang melalui jalur laut dengan rata-rata sebanyak 2.500 peti kemas per bulan selama tahun 2014.
“Kalau tahun 2015, kami prediksi turun menjadi 2.000 peti kemas per bulan,” katanya.
Di sisi lain, tambahnya, ikut dipicu dengan sikap pemerintah yang menentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara tak menentu. Bahkan, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hingga Rp13.000 per dolar AS juga menjadi penyebab penurunan barang.
“Padahal Januari tahun 2014, kami sudah melakukan kontrak dengan perusahaan dalam pengiriman barang. Tapi, kini mereka masih menunggu kondisi ekonomi dan stabilitas harga BBM,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero), Edi Priyanto, mengemukakan, tol laut sudah menjadi fokus pemerintah untuk memajukan perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, Pelindo mengadakan pameran Indopart Expo tentang kemaritiman di Grand City.
“Pameran ini lebih kepada pengenalan tol laut dan kemaritiman kepada masyarakat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















