Seorang suster menemani anak bermain puzzle di PlayLand Siloam Hospital, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7). Dalam memperingati Hari Anak Nasional sebagai salah satu kegiatan yang menarik perhatian untuk pasien anak Siloam membagikan puzzle di tiap-tiap unit rumah sakit Siloam. Permainan sejenis puzzle ini sendiri memiliki dampak yang baik, yaitu merangsang rasa bahagia. Selain itu anak dapat berpikir lebih fokus, membangun keterampilan persepsi visual, serta menjadi lebih perhatian akan detail. Kordinasi mata dan sensor motorikpun bekerja sehingga bisa mengalihkan rasa sakit atau kesadaran akan kondisi tubuh yang belum pulih. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI), Andini Sugeng merekomendasikan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengisi musim libur sekolah di rumah.

Andini mengatakan kegiatan yang dilakukan bersama keluarga tak hanya membawa kesenangan, tapi juga berfungsi membangun hubungan yang dekat antara orangtua dan anak.

Tak perlu memikirkan hal-hal baru, orangtua bisa memilih permainan atau kegiatan yang disukai oleh anak seperti bermain monopoli, ludo, ular tangga catur dan lainnya.

“Piknik di teras atau ruangan di rumah yang cukup nyaman dan anak-anak bisa bergerak leluasa. Nonton film anak sesuai usia anak, sediakan popcorn atau camilan dan atur suasana seperti di dalam bioskop,” ujar Andini kepada ANTARA, Jumat.

Untuk yang senang berpetualang, orangtua bisa mengajak anak mencari harta karun. Misalnya, anak diminta menemukan barang-barang tertentu yang telah disembunyikan di berbagai sudut rumah.

Melihat foto dan video lama saat liburan, juga bisa menjadi momen kebersamaan sekaligus bersantai. Dari situ, orangtua bisa membuka obrolan dengan anak, tentang apa yang diinginkan atau menjadi impian sang anak.

“Dari obrolan itu mungkin saja akan dapat momen seru yang bisa diulang. Misalnya, makan atau minuman khas yang bisa dibuat ulang,” ujar Andini.

“Liburan di rumah juga bisa jadi bahan diskusi yang seru dan menarik. Misalnya, liburan dengan tema tertentu. Liburan ala pantai, maka berpakaian seperti ke pantai,” imbuhnya.

Yang terpenting adalah semangat orangtua untuk membuat liburan di rumah terasa menyenangkan. Sebisa mungkin orangtua juga menghindari penggunaan gadget yang bisa mengurangi momen interaksi secara fisik.

“Sesuaikan juga dengan durasi atau berapa lama akan ‘liburan’, karena rasa bosan mudah dirasakan saat tetap ada di rumah. Orangtua bisa atur beberapa sudut ruangan untuk antisipasi anak merasa jenuh,” ujar Andini.

(Antara | Diva Ladieta)

Artikel ini ditulis oleh:

Aktual Academy