Jakarta, Aktual.co —Banyak peminat, Pemerintah Kabupaten Tangerang minta tambahan kuota transmigran bagi warganya.
Kepala Seksi Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Pemkab Tangerang, Nimar, mengatakan selama 2014 pihaknya tidak bisa memberangkatkan banyak warganya.
“Karena kuota hanya untuk dua kepala keluarga (KK). Padahal, peminat cukup tinggi untuk bertransmigrasi,” ujar dia, di Tangerang, Kamis (5/3).
Sedangkan di 2013, kuota yang diberikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga hanya tiga KK saja untuk warga Kabupaten Tangerang.
Peminta tinggi tapi kuota minim, membuat pemberangkatan dibatalkan.
Warga Kabupaten Tangerang yang berminat transmigran berasal dari Kecamatan Mauk, Pakuhaji, dan Sukadiri. Alasannya, lahan pertanian makin sempit.
Warga juga ingin pindah ke luar Pulau Jawa untuk mengubah nasib, karena mendapat lahan gratis. Warga dari Pakuhaji dan Sukadiri yang sudah lebih dulu bertransmigrasi ke Toli-Toli, Sulawesi Tengah, setelah enam tahun mereka pulang saat lebaran dan dianggap berhasil.
Keberhasilan mengarap lahan tersebut salah satu pendorong bagi mereka untuk bertransmigrasi ke pulau lain dengan harapan untuk merubah perekonomian keluarga.
Menurut dia, selama 2012, pihaknya telah memberangkatkan sebanyak 98 warga (25 KK) ke berbagai provinsi di luar Jawa untuk transmigrasi.
Sementara itu, Kepala Bidang Transmigrasi Disnakertrans Pemprov Banten Asep S mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 573 KK masuk daftar tunggu dan belum diberangkatkan ke lokasi transmigrasi.
Asep mengatakan minat warga Banten untuk transmigrasi cukup tinggi seperti dari Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Kabupaten Tangerang dan Cilegon.
Namun, pihaknya hingga kini tidak bisa berbuat banyak karena jumlah kuota yang diberikan pemerintah pusat relatif kecil, sedangkan kuota Banten hanya 15 KK.
Artikel ini ditulis oleh:

















