Ilustrasi- Seseorang sedang melakukan dzikir

Jakarta, Aktual.com – Umat Islam pada hari ini telah memasuki salah satu bulan yang agung yaitu bulan Zulhijjah, bulan yang di dalamnya terdapat juga salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan bagi yang mampu yaitu Haji.

Bulan ini merupakan bulan yang di dalamnya doa-doa diijabah, semua hajat permintaan hamba kepada Allah SWT ditunaikan, bahkan Allah SWT bersumpah pada 10 malam bulan Zulhijjah dalam surat al-Fajr ayat 1-2 yang berbunyi:

وَٱلْفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍ

Demi fajar, dan malam yang sepuluh,” (QS. al-Fajr: 1-2)

Selanjutnya, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Qudus al-Makki dalam kitabnya yang berjudul Kanzun Naja Was Surur mengutip sebuah riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Hibban bahwa kita dianjurkan untuk berdoa di 10 hari pada bulan Zulhijjah.

Kemudian, Ibnu Hibban mengutip dalil dari sebuah hadits yang disandarkan kepada sahabat Abu Musa al-Asy’ari, beliau berkata:

ان الايام المعلومات هي تسع ذي الحجة غير يوم النحر، وانه لا يرد فيهن الدعاء

“Bahwa yang dimaksud hari-hari yang sudah diketahui adalah sembilan hari pertama selain hari Idul Adha, dan sesungguhnya pada hari-hari tersebut doa tidak akan tertolak.”

Setelah itu, Syekh Abdul Hamid Qudus menganjurkan kepada setiap Muslim untuk membaca dzikir sebanyak 10 kali pada 10 hari bulan Zulhijjah dengan doa sebagai berikut:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اللَّيَالِيْ وَالدُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ اْلأَيَّاِم وَالشُّهُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَمْوَاجِ الْبُحُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَضْعَافِ اْلأُجُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الْقَطْرِ وَالْمَطَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَوْرَاقِ الشَّجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الشَّعْرِ وَالْوَبَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرَّمْلِ وَالْحَجَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الزَّهْرِ وَالثَّمَرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ أَنْفَاسِ الْبَشَرِ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ لَمْحِ الْعُيُوْنِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَا كَانَ وَمَا يَكُوْنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ تَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي اللَّيْلِ إِذَا عَسْعَسَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ فِي الصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ الرِّيَاحِ فِي الْبَرَارِيْ وَالصُّخُوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ خَلْقِهِ أَجْمَعِيْنَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

“Artinya: Tiada Tuhan selain Allah sebanyak / sepanjang malam-malam dan masa, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hari-hari dan bulan-bulan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ombak di lautan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pelipat gandaan pahala-pahala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rintik-rintik hujan, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak dedaunan di pohon-pohon, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak rambut dan bulu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak pasir dan batu, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak bunga dan buah, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak hembusan nafas manusia, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak kedipan mata, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi, Tiada Tuhan selain Allah Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Tiada Tuhan selain Allah lebih baik dari segala yang mereka kumpulkan (dari harta benda), Tiada Tuhan selain Allah pada malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, Tiada Tuhan selain Allah pada waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak angin (yang bertiup) di gurun dan tanah berbatu, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari di mana ditiup sangkakala, Tiada Tuhan selain Allah sebanyak seluruh makhluk-Nya, Tiada Tuhan selain Allah mulai hari ini hingga hari pembalasan.”

 

Wallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra