Jakarta, Aktual.co — Total E&P menyatakan siap dengan apapun keputusan Pemerintah terkait pengelolaan blok Mahakam. Seperti diketahui, kontrak Total untuk mengelola Mahakam sendiri akan berakhir pada 2017 mendatang. Pemerintah pun berencana untuk menyerahkan blok migas tersebut kepada PT Pertamina (Persero).

Presiden Director Total E&P Hardy Pramono mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung apapun keputusan pemerintah terkait pengelolaan blok mahakam.

“Memang sepanjang yang kita tahu, yang harus dijadikan patokan adalah mahakam itu milik pemerintah. Bukan milik total. Kami adalah operator di Mahakam jadi tidak ada yang dimiliki total. Memang kontraknya akan segera berakhir, dan kami akan respect dengan apapun keputusan pemerintah terkait blok mahakam,” kata Pramono saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (5/3).

Menurutnya, terlepas dari itu apapun keputusan Pemerintah itu, yang terpenting adalah Mahakam akan terus berproduksi. Ia pun menegaskan, siapapun yang menjadi operator nantinya, yang terpenting adalah menjaga agar produksi blok migas tersebut tidak menurun secara drastis.

“Meskipun pasti akan turun produksinya, tapi bagaimana kita menjaga agar penurunannya tidak drastis,” ujarnya.

Selain itu, Pramono juga mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih menunggu seperti apa planning kerja dari Pertamina di blok Mahakam dalam beberapa tahun ke depan agar dapat disesuaikan dengan data-data yang dimiliki pihak Total.

“Kita juga menunggu planning kerja dari Pertamina, mau diapakan lapangan ini agar tetap bisa menjaga keberlanjutan blok Mahakam. Agar kami bisa berdiskusi karena yang penting adalah bagaimana potensi yang besar ini dapat bermanfaat untuk tanah air kita tercinta ini. Ini aset besar untuk negara, dan bagaimana kita menjaga aset ini,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka