Jember, Aktual.com – Melonjaknya kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Jember dalam beberapa hari terahir tidak hanya membuat Rumah Sakit dr. Soebandi saja yang menambah tenda darurat, beberapa rumah sakit milik Pemkab Jember lainnya yakni RS Kalisat dan RS Balung, juga menambah fasilitas tenda darurat.
Hal ini setelah dalam satu minggu terakhir, jumlah pasien di kedua rumah sakit yang ada di pinggiran tersebut mengalami lonjakan jumlah jumlah pasien.
“Lonjakan pasien covid pada bulan Juli ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan bulan Juni, selama bulan juni (1 bulan), jumlah pasien di rumah sakit Balung terdata 41 pasien, namun untuk Juli dalam 12 hari ini tercatat 60 pasien, sehingga trendnya naik,” ujar Plt. Kasi Pelayanan RS Balung Chitrawati MC saat memberikan keterangan kepada wartawan Selasa (13/7).
Tidak hanya itu, jumlah kematian yang terdata di rumah sakit Balung, selama bulan Juli angka kematian pasien covid tercatat 6 pasien, namun di bulan Juli sejak tanggal 1 sampai 12, jumlah kematian pasien menjadi 12 orang.
Atas fenomena tersebut, pihak rumah sakit Balung untuk mengantisipasi adanya lonjakan tersebut mulai mendirikan tenda darurat bantuan dari BPBD Jember, dimana tenda darurat ini akan difungsikan sebagai tempat screening jika tempat di IGD tidak mencukupi.
“Jadi tenda bantuan dari BPBD ini didirikan untuk mengantisipasi lonjakan pasien covid, terlebih rumah sakit dr. Soebandi saat ini sudah over load, fungsi dari tenda ini nanti sebagai tempat screening, agar tidak ada penumpukan pasien di ruang IGD,” beber Chitrawati.
Rumah Sakit Balung sendiri saat ini menyiapkan 65 tempat tidur untuk pasien covid, dengan Tempat Tidur aktif mencapai 33 tempat tidur dengan keterisian 25 pasien.
Hal yang sama juga dilakukan RS Kalisat Jember, untuk rumah sakit yang berada di wilayah utara Jember ini, pendirian tenda darurat sudah dilakukan 5 hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 7 Juli, yang berfungsi untuk mempercepat pelayanan instalasi gawat darurat (IGD) khusus pasien covid-19 di rumah sakit tersebut.
“Kami mendirikan tenda darurat, untuk mempercepat pelayanan pasien covid, tenda ini sebagai screening pasien agar antara pasien covid dan pasien non covid tidak campur, hal ini dilakukan seiring adanya peningkatan jumlah pasien,” ujar Direktur Rumah Sakit Kalisat drg. Kunin Nasihah beberapa waktu yang lalu.
Selain menambah tenda darurat, Kunin juga menyampaikan jika seluruh tenaga medis di rumah sakit tersebut saat ini mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) level 3 untuk melayani pasien Covid maupun non Covid, hal ini sebagai upaya pihak rumah sakit agar bisa memberikan pelayanan optimal kepada pasien.
“Dengan adanya tenda darurat dan APD tenaga medis level 3, maka petugas akan lebih cepat menangani pasien dan terlindungi, karena semua APD disesuaikan dengan s tandar operasional prosedur (SOP),” pungkas drg. Kunin Nasihah.
(Aminudin Aziz)
Artikel ini ditulis oleh:
Nusantara Network