Jakarta, Aktual.co — Petani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) siap mengembangkan tanaman buah markisa dijadikan produk industri kecil yang siap menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir tahun 2015 ini.

“Tanaman markisa sangat subur dan menghasilkan buah yang lebat di tanah Minahasa, Provinsi Sulut, sehingga kami siap mengembangkan untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar ASEAN,” kata petani buah markisa, Jootje Kawengian, di Minahasa, Kamis (5/3).

Jootje mengatakan, tanaman maskisa sangat mudah ditanam dengan biaya yang kecil namun mampu menghasilkan buah yang sangat manis dan berbeda di daerah lain. “Saya rasa ini merupakan peluang yang sangat baik untuk meningkatkan produk jual di Sulut agar semakin beragam,” jelasnya.

Saat ini, katanya, produksi yang dihasilkan sekitar 4.000 buah per bulan. Dan, saat ini petani tersebut tengah memperbanyak pembibitan dan disebarkan ke kelompok tani di Minahasa sehingga produksi semakin banyak. “Saya harap, akan ada perhatian dari pemerintah baik kabupaten dan provinsi, sehingga usaha kami ini dapat berkembang, selain mensejahterakan masyarakat petani juga mampu memberikan nilai tambah,” katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi utara (Sulut) Jenny Karouw mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi baik pembinaan, pelatihan maupun alat untuk meningkatkan usaha petani dan industri kecil menengah (IKM) di Sulut. “Di akhir tahun ini kita akan menghadapi pasar bebas ASEAN, dan dituntut agar Sulut terus berinovasi sehingga makin banyak permintaan dari negara luar,” jelasnya.

Dia mengatakan, pada dasarnya Disperindag akan membantu dan mengembangkan setiap usaha dari IKM, industri maupun pertumbuhan industri baru. Ke depan, katanya, diharapkan akan tercipta produk baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat Sulut.

Artikel ini ditulis oleh: