Probolinggo, Aktual.com – Menipisnya stok oksigen di kota Probolinggo mengakibatkan agen oksigen mengalami kekosongan oksigen. Kekosongan oksigen tersebut sudah terlihat sejak tiga hari lalu, tepatnya setelah kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) melonjak drastis.

Tim redaksi Aktual.com mencoba mendatangi beberapa distributor dan agen oksigen di Kota Probolinggo pada Sabtu (17/7) kemarin. Rata-rata hampir semuanya mengalami kondisi yang sama. Ada juga yang masih ada tapi volume pengisian tidak melebihi 1m³.

“Memang mengalami kekosongan sejak tiga hari lalu, paginya itu dikirimi beberapa tabung tapi sorenya sudah habis. Sampai hari ini sudah kehabisan karena pabrik enggak produksi,” jelas Bambang pemilik UD.Syarifa Gas, di jalan KH Ahmad Dahlan.

Bambang juga bertanya pada suplier utamanya. Dia diberitahu bahwa ada pengalihan distribusi oksigen. Selama beberapa waktu ke depan.
Seiring berhentinya pengiriman, permintaan diakuinya melonjak drastis. Beberapa calon pembeli bahkan mendatangi tokonya berulang kali. Guna memastikan ketersediaan oksigen sudah ada.

“Banyak yang minta oksigen untuk orang sakit di rumah. Ini tadi yang telepon maupun yang datang kesini ada 30 orang, saya jelaskan apa adanya kosong ya kosong, kasihan kalau sampai bolaik balik kesini. Kalau ada pasti saya layani karena ini urusan nyawa dan kemanusiaan,” terang Bambang.

Bambang mengakui bahwa baru kali ini mengalami kekosongan stok oksigen. Walau pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 1,5 tahun, namun pasokan oksigen lancar. Dia mendapatkan stok oksigen dari distributor Samator.

Kondisi ini juga terjadi di Jawa Timur, terutama di Surabaya juga Malang. Ketersediaan oksigen di wilayah tersebut juga telah menipis.

“Belum ada kepastian isi lagi kapan, dari pabrik bilang begitu, baru kali ini seperti ini kolaps semua,” imbuhnya.

Dalam kondisi normal, Bambang bisa melayani hingga 50 pembeli setiap harinya. Harga untuk isi ulang tabung kecil kapasitas 1m³ harganya Rp 75 ribu. Sementara untuk kapasitas 6m³ harganya Rp 120 ribu.

(Taufiq Hidayat)

Artikel ini ditulis oleh:

Nusantara Network