Jakarta, Aktual.co — Terpidana mati kasus narkoba, Raheem Agbaje Salami, meminta agar didampingi oleh rohaniwan yang biasa mendampinginya di Lapas Kelas 1 Madiun, Jawa Timur, agar siap menghadapi eksekusi di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Permintaan itu diungkapkan Raheem kepada Romo Yuvensius Fusi Nusantoro, Pr yang merupakan tim rohaniwan dari Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun, beberapa saat sebelum tim eksekutor membawanya ke Lapas Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (4/3) dini hari.
Romo Yuventius Fusi Nugroho dan sejumlah rohaniwan lain di Gereja Katolik Santo Cornelius Madiun telah menjadi pendamping rohani Raheem Agbaje Salame selama empat tahun terakhir di Lapas Madiun.
“Ia ingin agar Romo Yuvensius Fusi bisa ke Nusakambangan. Dan sudah diizinkan oleh jaksa bahwa Rabu pagi, Romo Fusi akan menyusul ke Lapas Nusakambangan, Cilacap,” ujar Kepala Lapas Kelas 1 Madiun, Anas Saepul Anwar.
Raheem memang memiliki hubungan yang dekat dengan tim rohaniwan dari Gereja Santo Cornelius Madiun. Bahkan, pria kelahiran Nigeria tersebut juga dibaptis oleh pastor dari gereja tersebut pada 14 April 2009 lalu.
Seperti diketahui, Raheem Agbaje Salami ditangkap di Bandara Juanda pada 1997 karena kedapatan membawa 5,2 kilogram heroin. Pria asli Nigeria itu diproses hukum dan langsung divonis hukuman mati pada tahun 1999.
Setelah putusan berkekuatan hukum tetap, dia mengajukan grasi pada 11 September 2008. Jawaban grasi tersebut baru turun tujuh tahun kemudian yang isinya ditolak.
Sejak tahun 2007, Raheem menempati Lapas Kelas 1 Madiun setelah dipindah dari Lapas Porong, Sidoarjo. Kini ia sedang menanti pelaksanaan eksekusi bersama terpidana mati kasus narkoba lainnya di Lapas Nusakambangan.
Artikel ini ditulis oleh:

















