Jakarta, Aktual.com– Bisyr al-Hafi merupakan ulama yang ahli di bidang hadits. Nama lengkapnya Bisyr bin al-Harits bin ‘Abdurrahman. Bisyr al-Hafi merupakan seorang manusia biasa yang bukan keturunan raja ataupun ulama. Bahkan, Ia hanya seorang pemuda yang suka pesta-pesta dan mabuk.
Kisah saat Ia mendapatkan julukan al-Hafi yang memiliki arti pemuda yang tak pernah memakai alas kaki yaitu:
Pada suatu malam, Bisyr berjalan sempoyongan akibat mabuk bersama rekan-rekannya. Di tengah jalan dia menemukan kertas dengan tulisan lafaz Basmallah. Entah karena apa, dia menyimpan kertas itu di dalam rumahnya. Sebelum disimpan kertas itu diberikan wewangian yang sangat harum.
Di saat itu, terdapat seorang wali yang terkenal dengan kealimannya. Suatu malam, Wali tersebut mengalami mimpi yang janggal. Ia bermimpi diperintah oleh Allah SWT untuk mendatangi Bisyr untuk menyampaikan pesan, sebagai berikut:
“Karena kau telah mengharumkan nama-Ku, maka Aku mengharumkan dirimu. Karena kau telah memuliakan nama-Ku, maka Aku juga memuliakan dirimu. Karena kau telah mensucikan nama-Ku, maka Aku juga telah mensucikan dirimu. Demi keagungan-Ku, Ku-harumkan namamu, sejak di dunia ini sampai di akhirat nanti.”
Karena Bisyr al-Hafi terkenal sebagai pemuda yang senantiasa mabuk dan jauh dari beribadah kepada Allah SWT. Sang Wali tersebut meragukan kebenaran dari mimpinya. Ia bergumam, “Barangkali mimpi ini keliru. Ini bukan mimpi yang benar.”
Akan tetapi, mimpi tersebut selalu terulang sampai ketiga kalinya. Hingga akhirnya Ia bergegas menemui Bisyr yang sedang berada di dalam pesta minuman keras.
Tanpa berpikir lagi, Wali tersebut menyampaikan pesan Allah yang Ia dapat dari mimpinya. Mendengar hal tersebut Bisyr pun tergancung hatinya hingga dia insaf dengan sebenar-benarnya.
Bisyr pun memutuskan untuk meninggalkan dunia gelapnya dan pergi menuju ke dunia yang penuh dengan cahaya Allah. Ia bertaubat dan mempelajari ajaran Islam hingga menjadi ulama yang diakui keilmuannya hingga sekarang.
Dia juga menjadi orang yang sangat khusyuk dalam beribadah. Bahkan saking khusyuknya, Bisyr sampai menikmati segala jenis ibadahnya meskipun tanpa alas kaki (al-Hafi). Sebab itulah beliau dijuluki al-Hafi.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra