Jakarta, Aktual.com– Manusia merupakan makhluk Allah SWT yang Ia ciptakan dengan sebaik-baiknya. Tidak ada makhluk selain Manusia yang Allah ciptakan dengan wujud sempurna.
Kesempurnaan itu bisa dilihat dengan diciptakannya Manusia berada di antara dua alam, yaitu alam Mulki (alam nyata) dan Malakut (alam gaib). Diciptakannya Manusia berada di dua alam tersebut adalah untuk memberitahukan tingginya kedudukan Manusia di sisi Allah dan seantero makhluk yang lain.
Syekh Ibnu ‘Athoillah as-Sakandari mengungkap hal tersebut di dalam kitab Hikam-nya, yaitu:
جعلك في العالم المتوسط بين ملكه وملكوته ليعلمك جلالة قدرك بين مخلوقاته، وأنك جوهرة تنطوي عليك أصداف مكوناته
“Allah menempatkanmu di alam pertengahan di antara alam kerajaan-Nya dan alam malakut-Nya untuk menjadikanmu mengerti bagaimana agungnya kedudukanmu di antara para makhluk-Nya. Dan sesungguhnya engkau bagaikan Mutiara yang terpendam di dalam tiram ciptaan-Nya.”
Allah SWT berfirman terkait dengan kesempurnaan manusia dalam surat al-Isra ayat 70, sebagai berikut:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’: 70)
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa Allah SWT memuliakan dan melebihkan manusia di hadapan makhluk-makhluk yang lain. Lalu, Allah menerangkan kembali dalam firmannya untuk mengabarkan tentang diciptakannya manusia dalam rupa yang sebaik-baiknya. Setelah Dia meniupkan ruh kepadanya lalu memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadanya. Tak hanya itu, langit dan bumi diperintahkan untuk tunduk kepadanya.
Terkait dengan alam mulki dan alam malakut, Allah SWT menjadikan alam mulki dengan diciptakannya manusia dari tanah, sedangkan alam malakut dengan adanya hati cahaya dan ruh. Karena itu, Manusia adalah makhluk yang mampu meghimpun seluruh hakikat wujud, baik wujud materi maupun wujud maknawi.
Sesungguhnya manusia diunggulkan dari makhluk lain karena mampu menghimpun hakikat makhhluk di alam semesta dan hakikat ruhani di alam malakut. Itu pula yang menjadi sebab diangkatnya kedudukan manusia di antara pada makhluk dan berhak menyandang gelar khalifah Allah.
Tujuan dari penjelasan ini yaitu memberitahukan kedudukan kita di antara alam semesta. Agar semua itu bisa menjadi pendorong kita senantiasa ikhlas dalam menghamba kepada Allah, mampu mengemban amanat sebagai khalifah di muka bumi, dan menghilangkan perhatian kita kepada selain Allah.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra