Jakarta, Aktual.com – Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K) berharap surat edaran vaksinasi untuk ibu hamil bisa dikeluarkan pada pekan depan.

Prof. Budi mengatakan vaksinasi adalah kata kunci yang sangat penting untuk mencegah kesakitan dan kematian pada ibu hamil.

Pihak POGI bersama Kementerian Kesehatan dan BKKBN pun saat ini sudah menyiapkan form pencatatan untuk memantau semua ibu hamil yang akan mendapatkan vaksinasi.

“Semoga nanti petunjuk teknisnya bisa segera dikeluarkan sehingga tidak ada lagi ibu hamil masuk dalam kategori eksklusif untuk dilakukan vaksinasi. Mudah-mudahan bisa minggu depan sudah bisa dikeluarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk vaksinasi ibu hamil,” ujar Prof. Budi dalam jumpa pers virtual pada Jumat.

Bersama Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Kemenkes, POGI juga sudah menyelesaikan form skrining untuk ibu hamil, kartu kendali termasuk pertanyaan-pertanyaan saat pemeriksaan sebelum vaksin.

Prof. Budi menjelaskan sebelum melakukan vaksinasi, ibu hamil nantinya juga harus melakukan serangkaian skrining untuk memastikan bahwa dia tidak mengalami tanda-tanda preklamsia berat.

“Yang terakhir nanti setelah dilakukan vaksin tentu harus dilakukan pemantauan, dengan catatan bagaimana dengan perkembangan bayi selama kehamilan dan juga sampai dengan persalinan,” kata Prof. Budi.

“Oleh karena itu dari POGI sudah menyiapkan form pencatatan bersama-sama Kemenkes dan BKKN akan memantau semua ibu-ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Prof. Budi mengatakan pada dasarnya semua vaksin aman untuk ibu hamil. Hanya saja saat ini, penelitian vaksin untuk ibu hamil baru dilakukan oleh Pfizer dan Moderna.

“Memang berdasarkan semua studi di hewan, semua platform vaksin aman untuk ibu hamil. Untuk Pfizer dan Moderna ada tambahan dan kelebihan karena dia ada data pada ibu hamil,” kata Prof. Budi.

Menurut Prof. Budi vaksinasi untuk ibu hamil akan diberikan Sinovac dan AstraZeneca, tergantung dari ketersediaannya.

“Jenis vaksinnya bisa apa saja tapi paling banyak Sinovac. Moderna itu khusus untuk nakes dosis ketiga, itu juga kalau dia sudah dapat dua dosis Sinovac,” ujar Prof. Budi.

(Antara | Diva Ladieta)

Artikel ini ditulis oleh:

Aktual Academy