Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, secara rutin mengawasi pangkalan minyak tanah dan elpiji guna mencegah tindakan spekulatif untuk mencari keuntungan secara tidak wajar oleh oknum-oknum pedagang.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Palu Tamin Tombolotutu mengemukakan Rabu (4/3), pangkalan-pangkalan dan pengecer pengecer perlu diawasi agar mereka menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Menurut dia, salah satu antisipasi agar tidak terjadi penyelewengan distribusi maupun penjualan di atas HET untuk elpiji, maka diperlukan pengawasan dari semua pihak terkait, termasuk Pertamina dan juga aparat berwenang setempat.

Sejauh ini, kata Tamin, pendistribusian dari agen ke pangkalan pengecer maupun penjualan elpiji, termasuk elpiji bersubsidi 3 kg berjalan lancar dan sesuai HET. Khusus di Kota Palu, stok elpiji 12 kg maupun 3 kg di pangkalan pengecer mencukupi kebutuhan. “Tidak ada masalah soal ketersediaan maupun harga elpiji di Palu,” katanya.

Tamin juga mengatakan hingga kini ada sekitar 400 pangkalan dan pengecer minyak tanah dan elpiji. Pangkalan sebanyak itu tersebar di delapan kecamatan yaitu Palu Timur, Palu Barat, Palu Selatan, Palu Utara, Taweli, Ulujadi, Tatanga dan Mantikulore. Dia juga berharap pihak kelurahan ikut mengawasi pangkalan yang ada di wilayah masing-masing.

Dewi, seorang pemilik pangkalan pengecer minyak tanah dan elpiji di Tatura Selatan mengatakan persediaan elpiji 3 kg cukup banyak. “Begitu sudah mulai menipis, kami langsung menghubungi agen untuk segera mendapat tambahan pasokan,” katanya.

Selama ini agen memasok elpiji dan minyak tanah sesuai permintaan pangkalan.

Artikel ini ditulis oleh: