Jakarta, Aktual.com– Shalawat badar merupakan salah satu shalawat yang digubah oleh ulama asal Indonesia yaitu KH. Ali Mansur. Shalawat tersebut sangat terkenal di Indonesia dan sering dilantunkan beberapa daerah di Indonesia.
Kisah pembuatan shalawat badar tersebut yaitu pada malam hari, KH. Ali Mansur tidak bisa tidur karena ia senantiasa dirundung masalah sebab situasi negara Indonesia pada saat itu sangat tidak terkendali. Persaingan kubu nasionalis, islamis dan komunis senantiasa bertentangan.
Sebelumnya, ia pernah tertidur dan bermimpi didatangi oleh seorang habib berjubah putih-hijau. Hal tersebut membuatnya heran ditambah lagi pada saat itu istrinya Nyai Khatimah bermimpi bertemu Rasulullah SAW.
Keesokan harinya, ia sowan ke Habib Hadi al-Haddar di Banyuwangi menanyakan perihal mimpinya tersebut. Setelah Kyai Ali bercerita, Habib Hadi berkata, “Itu Ahli Badar, Wahai Ali,”
Dari peristiwa ini, beliau terinspirasi menggubah sebuah syair. Sebelumnya, beliau memang sudah ahli dalam membuat syair-syair berbahasa arab semenjak di Pondok Pesantren Lirboyo.
Di Pesantren ini beliau mengenal ilmu ‘Arudh salah satu ilmu yang membahas terkait tata cara pembuatan syair dalam bahasa arab. Setelah beliau menggubah syairnya, beliau memberi nama syair tersebut yaitu shalawat badar.
Setelah membuat shalawatnya beliau di datangi oleh masyarakat sekitar rumahnya. Mereka membawa beras, daging, sayur mayur dan lain sebagainya seakan-akan ada acara besar yang dilaksanakan oleh Kyai Ali.
Saat ditanya perihal mengapa mereka melakukan hal itu. Mereka menjawab bahwa dipagi hari rumah mereka didatangi oleh seorang laki-laki berjubah putih dan memberi tahu aka nada acara besar di rumah Kyai Ali, masyakarat tersebut diminta untuk membantu Kyai Ali.
Kyai Ali masih penasaran siapa orang yang berbaju putih itu. Namun rasa penasarannya hilang setelah keesokan harinya rumah Kyai Ali dihampiri oleh rombongan Habib Ali Kwitang.
Setelah berbincang-bincang cukup lama membahas kondisi Indonesia dan perpolitikan yang makin kacau, Habib Ali menanyakan perihal syair yang ia gubah, “Wahai Ali, Mana syair yang kamu buat kemarin? Tolong bacakan dan lagukan di depan kami.”
Kyai Ali Mansur terkejut sebab Habib Ali tahu apa yang ia buat semalam. Padahal tidak ada yang tau melainkan dirinya sendiri saja. Segera Kyai Ali mengambil kertas dan melantunkan Shalawat Badar di hadapan tamu-tamunya tersebut. Mereka semua menangis dan terharu.
Selesai mendengarkan shalawat tersebut Habib Ali berkata, “Wahai Ali, Mari kita pergi dan perangi musuh-musuh Islam dengan shalawat badar.”
Itulah sejarah penciptaan shalawat badar oleh KH. Ali Mansur. Semoga beliau senantiasa diberikan rahmat dan ampunan oleh Allah SWT serta dipertemukan oleh Rasulullah SAW di surga. Lahul al-Fatihah.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra