Semarang, Aktual.co — Aksi bentrokan antara petugas polisi dengan ribuan massa mewarnai aksi protes Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No 2 tahun 2015 di jalan Pantura, tepatnya jalan Jenderal Soedirman Batang, Jawa Tengah, Selasa (3/3).
Aksi turun jalan para nelayan dan pekerja nelayan disertai luapan emosi berujung pada tindakan anarkis. Entah tahu kenapa, tiba-tiba massa datang mendekati dan menggeroyok Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Batang, AKP Hartono.
Kekesalan nelayan yang membabi buta itu berujung pada demo besar-besaran yang dilakukan di Jakarta pekan lalu tidak menuai respon dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Puji Astuti.
“Percuma aspirasi kami para nelayan tidak dianggap. Kalau maunya pemerintah seperti itu, kami juga punya sikap yang tidak mau diatur. Tidak urus dengan aksi ini sebagai bentuk ketidakpercayaan kepada pemerintah,” ujar dia.
Kepala bagian kiri Kasatreskrim terluka, berdarah dan memar. Sebelum terjadi aksi brutal itu, ada seorang nelayan yang berteriak provokatif untuk mengeroyok Kasatreskrim tersebut.
Sejumlah polisi yang berada di lokasi segera membantu menyelamatkan Kasat Reskrim Polres Batang. Mereka menggotongnya dan melarikan keluar dari amukan massa. AKP Hartono dilarikan ke RS Qolbu Insan Mulia.
Dalam aksi kali ini, ribuan massa memblokir jalan Pantura dari sisi arah Jakarta. Sebaliknya, jalur sisi arah timur Semarang pun diblokir. Petugas keamanan yang semula menerjunkan 2/3 dari jumlah massa tak mampu membendung luapan kekesalan para nelayan.
Selang satu jam aksi longmarch di alon-alon Batang pada sekitar pukul 10.00 WIB, pengamanan petugas polisi ditambahkan lagi dari Polresta Pekalongan Kota maupun Polres Kabupaten Pekalongan.
Terpantau, hingga saat ini aksi pembakaran ban dan tambang bakal masih menyala di tengah jalan. Kepulan asap hitam membumbung tinggi. Sejumlah kerusakan terlihat bercecer di jalanan.

Artikel ini ditulis oleh: