Jakarta, Aktual.co — PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,307 triliun atau meningkat sekitar 22,9 persen untuk periode satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp2,690 triliun.

Meningkatnya pendapatan perseroan itu berdampak pada laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga naik sebesar 4,28 persen menjadi Rp1,301 triliun pada 2014 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp1,247 triliun.

“Di tahun 2014, kami berhasil menambahkan 1.959 menara telekomunikasi secara organik ke dalam portofolio kami. Kami terus mendapatkan dukungan dari para kreditur seperti bank dan pemegang obligasi sehingga menumbuhkan kinerja dan bisnis kami,” ujar Chief Executive Officer (CEO) TBIG Hardi Wijaya Liong dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (4/3).

Ia mengemukakan bahwa per 31 Desember 2014, TBIG memiliki 19.076 penyewaan dan 11.820 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 10.825 menara telekomunikasi, 941 “shelter-only”, dan 54 jaringan DAS.

Dipaparkan juga, per 31 Desember 2014, total pinjaman (debt) perseroan, jika bagian pinjaman dalam dolar AS yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp14,835 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp11,522 triliun.

“Dengan saldo kas yang mencapai Rp901 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp13,934 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp10,621 triliun,” katanya.

Menurut dia, rasio pinjaman senior bersih (net senior debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang disetahunkan sebesar 3,69 kali, dan rasio pinjaman bersih (net debt) terhadap EBITDA triwulan keempat yang disetahunkan adalah 4,84 kali, maka TBIG masih mempunyai ruang untuk pendanaan lebih lanjut berdasarkan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman perseroan serta obligasi bedenominasi dolar AS dan rupiah.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka