Jakarta, Aktual.com– Sahabat-sahabat Rasulullah SAW sangatlah banyak, mereka terkenal sebagai orang-orang yang adil. Dari keseluruhan sahabat Nabi Muhammad SAW ada 10 sahabat yang sudah di jamin oleh Rasulullah masuk surga.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitabnya bahwa dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَعَلِىٌّ فِى الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِى الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِى الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِى الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِى الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ
“Abu Bakar di surga, ‘Umar di surga, ‘Utsman di surga, ‘Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, ‘Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id (bin Zaid) di surga, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah di surga.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadits di atas sudah dijelaskan sahabat-sahabat yang akan masuk surga. Berikut keistimewaan mereka:
Pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, beliaulah pengganti dari kepempimpinan Islam pada saat itu. Ditunjuknya Abu Bakar bukanlah atas keinginannya, akan tetapi berasal dari musyawarah para sahabat dan kaum muslimin. Beliau juga orang yang pertama kali membenarkan peristiwa Isra’ wal Mi’raj.
Kedua, Umar bin Khattab
Setelah wafatnya Abu Bakar, Umarlah pengganti dari kekhalifahan selanjutnya. Di era kepemimpinannya beliau mampu mengekspansi daerah-daerah di luar arab, hingga meluas sampai ke Mesir, Palestina, Syiria, Afrika Utara, Armenia bahkan Eropa.
Ketiga, Utsman bin Affan
Utsman bin Affan adalah khalifah pengganti Umar bin Khattab. Beliau menjadi khalifah pada saat berumur 70 tahun, ia berhasil memperluas Islam dan membangun infrastruktur pada saat itu.
Keempat, Ali bin Abi Thalib
Pada saat Kekhalifan Ali bin Abi Thalib banyak sekali pertentangan dan fitnah merajalela. Kepemimpinannya ditentang oleh sebagian masyarakat Muslim. Hingga ia terbunuh oleh kaum musyrik pada saat itu.
Kelima, Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah menjadi orang yang sangat berjasa pada saat perang uduh. Beliau menjadi tameng Rasulullah SAW dari serangan kafir Quraisy. Sayangnya, Islam pada saat itu mengalami kekalahan.
Keenam, Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam adalah salah seorang dari ketujuh orang yang pertama kali masuk Islam. Ia ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW ke Habasyi dan Ethiopia lalu kembali ke Madinah. Perjuangan beliau saat pertama kali masuk Islam sangatlah berat, ia disiksa oleh pamannya Naufal Khuwailid.
Ketujuh, Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf menjadi orang yang menyakini adanya agama Islam dan kenabian Rasulullah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau memiliki sifat yang sangat tawadhu’.
Kedelapan, Sa’ad bin Abi Waqqas
Beliau merupakan paman Nabi Muhammad SAW dari jalur ibunya. Dikenal sebagai pemuda yang cerdas dan kaya raya. Suatu ketika ia pernah mendapatkan ancaman pembunuhan karena meninggalkan agamanya. Akan tetapi, ia tetap berpegang teguh terhadap Islam.
Kesembilan, Sa’ad bin Zaid
Beliau berasal dari kalangan Muhajirin, yaitu kaum yang dahulu menyembah patung. Beliau mendapatkan doa langsung dari Rasulullah agar dimasukkan ke dalam surga secara langsung.
Kesepuluh, Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Abu Ubaidah dahulu pernah mendapat titah menjadi calon khalifah menggantikan Nabi Muhammad. Akan tetapi ia tidak terpilih, walaupun begitu ia tetap diangkat menjadi panglima perang saat melawan kekaisaran Romawi.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra