Ilustrasi- Ulama

Jakarta, Aktual.com – Abu Sulaiman Dawud bin Nashir Ath-Thai atau yang lebih dikenal dengan Dawud ath-Tha’i adalah seorang pemberi kaum sufi pada masanya. Tetapi, beliau dahulu hanyalah dari kalangan orang biasa. Tidak ada yang menonjol pada masa hidupnya, baik dalam masalah ibadah maupun lainnya.

Namun, ada satu hal yang membuat dirinya berubah 180 derajat yaitu saat ia sedang berjalan menyusuri kota Kufah. Di sana ia melewati sebuah pemakaman umum. Pemandangan tak biasa ia lihat dari kejauhan.

Di tengah pemakaman tersebut, ia melihat sosok perempuan sendiri sedang meratapi sebuah makam. Sebuah pemandangan yang ganjil tentu karena ada wanita di kuburan sedang sendiri.

Dawud Ath-tha’i yang penasaran dengan hal tersebut mendekat untuk memastikan pengliatannya. Setelah mendekat ia mendengar suara rintihan kecil dari sang wanita. Sayup-sayup Dawud mendengar ia membaca sebuah syair, yaitu:

مقيم إلى أن يبعث الله خلقه … لقاؤك لا يرجى وأنت قريب

تزيد بلى في كل يوم وليلة … وتسلى كما تبلى وأنت حبيب

“Semua adalah penduduk bumi, hingga Allah membangkitkan makhluk-Nya, * Bertemu dengan-Mu tak diharapkan padahal Engkau begitu dekatnya”.

“Kau berikan tambahan cobaan di siang dan malamnya, * Namun juga kau hibur dan Kaulah Sang kekasih pada hakikatnya.”

Mendengar hal itu, Dawud ath-Tha’i bergetar sangat hebat, seakan ada sesuatu yang mengoyak hatinya tersebut. Ia terus-menerus mendengar syair dari sang wanita. Sedangkan pikirannya melayang kepada masa lalu kelamnya.

Ia kemudian pulang dan menanggung seluruh kesedihan tersebut, ia kemudian menyadari hakikat kehidupan. Setelah itu, ia memasuki fase baru dalam kehidupannya. Ia mulai mendatangi para ulama, di antara guru-gurunya itu adalah Imam Abu Hanifah.

Akan tetapi, setelah mencapai derajat tinggi tersebut ia lebih memilih untuk uzlah dan membuang semua kitab-kitabnya tersebut di sungai Eufrat. Kemudian ia menyendiri dan memfokuskan diri untuk beribadah. Menanggalkan semua pernak-pernik kehidupan.

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra