Yudi Latif
Yudi Latif

Saudaraku, siang itu terang; jangan kaugelapkan dengan gerhana nuranimu.

Gerhana matahari cepat berlalu; gerhana cahya hati tak menentu. Kelam langit jiwa hanya bisa dihalau dengan fajar cinta.

Cinta itu menerangi, sedang benci itu menggelapi. Cinta itu melapangkan, sedang benci itu menyempitkan. Dalam gerhana nurani, manusia lebih menghidupi kegelapan dan kesempitan.

Hati itu cermin pemantul cahaya Tuhan. Cermin hati yang kotor, tak bisa memantulkan nur Ilahi. Cahaya Tuhan bisa menampakkan diri dalam aneka warna, sesuai dengan warna kaca. Dalam kaca hati yang kotor, satu-satunya warna yang terpantul adalah gelap.

Gosoklah cermin hatimu dengan sentuhan cinta. Niscaya akan kau saksikan warna-warni pancaran kasih Ilahi. Segala keberadaan dan perbedaan dirayakan dengan riang dan syukur sebagai pancaran kekayaan sumber yang sama: Sang Mahacahaya.

 

Makrifat Pagi, Yudi Latif

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin