Jakarta, Aktual.com – Imam Ghazali merupakan guru sufi, filosof dan teolog muslim yang sangat dikenal dikalangan ulama sampai abad ini. Beliau diberi julukan hujjatul Islam yaitu seorang ulama yang memberikan hujjah kepada orang-orang yang menolak dan menyalahkan Islam.
Beliau merupakan seorang penulis handal yang sudah banyak sekali mengarang kitab, salah satunya kitab Masterpiece beliau yaitu Ihya ‘Ulumuddin. Terdapat sebuah kisah yang sangat menarik saat beliau mengarang sebuah kitab. Berikut kisahnya:
Suatu ketika, Imam al-Ghazali sedang mengarang kitab, tiba-tiba datang seekor lalat yang sedang kehausan, karena saat itu Imam al-Ghazali menulis kitab masih menggunakan tinta, sang lalat saat itu meminum tinta yang ada di mangkuk tersebut.
Imam al-Ghazali tidak mengusir sang lalat, justru dibiarkan saja sampai lalat tersebut tidak merasakan kehausan lagi.
Ketika Imam al-Ghazali wafat, selang beberapa hari, sahabat dekatnya yang juga merupakan seorang ulama besar bermimpi bertemu Imam al-Ghazali. Dalam mimpi itu terjadi sebuah dialog sahabatnya bertanya, “Apa yang Allah telah perbuat kepada dirimu?”
“Allah telah menempatkanku di tempat yang paling baik,” ujar sang Imam.
“Apa yang engkau perbuat sehingga Allah SWT menempatkan dirimu di tempat yang paling baik? Apakah karena kealimanmu dan banyaknya manfaat yang kau dapat dari hasil menulis kitab-kitab?” tanya sahabatnya lagi.
“Tidak, Allah memberikan tempat terbaik hanya karena pada saat aku menulis kitab aku membiarkan seekor lalat meminum tintaku karena kehausan. Aku melakukan hal itu karena sayang pada makhluk Allah SWT,” jawab Imam al-Ghazali.
Dari kisah ini, kita dapat mengambil sebuah pelajaran bahwasanya seorang muslim sudah sepantasnya mencintai dan menyayangi setiap makhluk-makhluk Allah SWT. Sebab, kita tidak tahu amalan apa yang dapat menyebabkan Allah SWT memasukkan kita ke dalam Surga-Nya.
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra