Jakarta, Aktual.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan Demonstrasi di depan gedung Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Jakarta, Jumat (24/9).
Dalam orasinya, Koordinator Pusat BEM SI, Nofrian Fadil Akbar menyampaikan beberapa poin aspirasi yang menjadi tuntutan para peserta aksi demonstrasi. Salah satu meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan food estate, karena berdampak terhadap kerusakan lingkungan.
“Kami menuntut kaji ulang dan evaluasi program food estate terutama terhadap dampak kerusakan hutan, lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, mereka juga menuntut adanya keterbukaan informasi dan data pengerjaan proyek food estate.
“Kami juga menuntut pemerintah menjalankan UU keterbukaan informasi dan data pengerjaan proyek food estate yang bisa dijamak oleh masyarakat,” kata Nofrian.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi saat menemui massa aksi mengatakan akan tetap bersama rakyat dan para petani. Hal ini pernah ia dibuktikan dengan menolak kebijakan terkait impor beras yang disampaikan kepada presiden.
“Saya tetap bersama rakyat dan petani, saya yang memberikan masukan kepada presiden untuk menolak import beras,” tegasnya kepada para mahasiswa.
Selain itu, Harvick juga turut menjawab tuntutan-tuntutan aspirasi yang disampaikan oleh para peserta aksi demonstrasi tentang reformasi agraria.
“Reformasi agraria dan lain-lain harus disampaikan dengan baik, kita akan melakukan cara yang paling terbaik,” katanya.
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi