Jakarta, Aktual.com – Dalam kehidupan ini salah satu syarat untuk sukses di bidang apapun adalah ditentukan oleh kemampuan kita didalam berkomunikasi, apalagi di dalam dunia bisnis. Banyak transaksi terjadi gara-gara cara berkomunikasi yang tepat dan menarik, begitu pula sebaliknya, tawaran maupuan, ide yang cemerlang dan proposal hebat yang kita miliki ditolak karena cara masuk di awal komunikasi kita yang kurang pas. Maka investor yang kita harapkan untuk kerjasama tidak tertarik.
Kemampuan dasar dalam komunikasi adalah kemampuan berkomunikasi secara lisan atau verbal atau kemampuan untuk berbicara. Hal ini berkaitan dengan pemilihan kata-kata yang tepat saat berbicara, nada dan juga intonasi saat berbicara. Selain itu, penyesuaian diri terhadap lawan bicara juga jadi hal yang penting.
Dalam teori komunikasi hal yang penting kita perhatikan adalah menjaga kesan pertama. Dan itu adanya pada menit-menit pertama perjumpaan atau dalam sebuah presentasi, termasuk dalam hal memperkenalkan bisnis, justru di awal-awal kita bicara saat menawarkan ide itulah si klien dapat memutuskan apakah tertarik dan melanjutkan untuk membuat janji ketemu selanjutnya atau tidak melanjutkan. Karena biasanya semua orang yang kita tawarkan untuk berbisnis biasanya tidak mempunyai waktu banyak untuk mendengarkan presentasi atau pembicaraan kita.
Maka disinilah pentingnya kesan pertama atau meminjam istilah Helmi Yahya adalah the opener yang lamanya kurang lebih di tiga menit pertama (the first three minute).
1. Melakukan ice breaking (memecah kebekuan). Istilah ini kita pakai karena biasanya saat berjumpa dengan orang yang tidak dikenal semua orang akan menjaga privasi dan tidak terbuka dengan ciri-ciri tangan tertutup mendekap dada. Disinilah kita harus melakukan ice breaking biasanya dengan mengucap salam bertanya tentang kabar atau keadaan sekitar.
2. Melakukan Levelling (menyamakan frekuensi). Caranya adalah masuk kedalam minat mereka. Mungkin bertanya tentang hobi atau kesukaan mereka dan lain sebagainya. Karena biasanya orang-orang itu akan senang berbicara dengan hal-hal yang diminati saja.
3. Hindari debat. Jangan coba-coba memulai hal yang bisa mengajak ke arah perdebatan atau menyinggung perasaan lawan bicara. Contoh misalnya orang yang diajak bicara adalah pendukung salah satu partai politik dan capres, tapi anda membahas parpol lain dan calon presiden lainnya dengan sendiri maka levelling akan tertutup. Sehingga tepat sekali orang bijak mengatakan debat itu tidak ada gunanya, meskipun kita yang memenangkan perdebatan tetap tidak ada manfaatnya. Ingat sebuah istilah “untuk mendapatkan madu jangan anda tending sarang lebahnya”.
4. Selalu memperhatikan penampilan diri. Kita harus tampil kelihatan smart, meski kita tidak memakai pakaian yang tidak bermerek atau berharga mahal asal rapi dan pantas, maka kita akan tetap nyaman dan merasa percaya diri. Begitu juga memperhatikan kebersihan fisik, rambut, wajah terutama gigi, jangan sampai lagi berbicara tapi ada sisa cabai warna merah masih terselip di gigi depan. Dan jaga bau badan jangan sampai terlalu menyengat.
5. Untuk mengetahui hal ini tidak ada salahnya jika kita juga melakuka research terlebih dahulu terhadap bakal lawan bicara kita. Bisa saja melalui medsos yang mereka miliki atau mengenai tema yang mereka minati agar kita bisa tetap bisa mengimbangi pembicaraan saat bertemu dan berdiskusi.
Selamat mecoba, semoga bermanfaat.
(Ahmad Himawan)
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi