Jakarta, Aktual.co —  Pasca menguat, laju Rupiah pada pekan lalu kembali mengalami pelemahan. Pada perdagangan pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka nyaris menyentuh level Rp 13.000/US$, tepatnya di Rp 12.995/US$. Melemah dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu yaitu Rp Rp 12.925/US$. Demikian seperti dilansir laman Reuters, Senin (2/3).

Analis dari NH Korindo Securties Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, pelemahan tersebut seiring pelaku pasar yang tampak mengantisipasi akan dirilisnya data-data inflasi hari ini, dimana diperkirakan akan ada kenaikan.

“Di sisi lain, variatif cenderung membaiknya rilis data-data ekonomi Jepang membuat nilai mata uang Yen bergerak turun. Sehingga dimanfaatkan Dolar AS untuk menguat,” ujar .

Selain itu, kata dia, masih terindikasikanya Bank Indonesia (BI) untuk menjalankan kebijakan moneter ketat, meski BI rate telah turun turut mengurangi potensi Rupiah untuk menguat.

Pada Senin (2/3) Reza memprediksi Rupiah berada di atas target level support 12.873, yakni Rp12.873-12.859 (kurs tengah BI). Menurutnya, belum adanya sentimen positif terhadap laju Rupiah membuat Rupiah masih dalam tekanan.

“Untuk itu, tetap mewaspadai pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: