Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta seluruh lapisan masyarakat tetap waspada dalam melakukan kegiatan di tengah pelonggaran sosial ekonomi untuk menghindari gelombang ketiga kasus COVID-19.
“Penurunan kasus harus disikapi secara bijak dan berhati-hati, tugas besar kita untuk menjaganya agar terus turun, harus diupayakan dengan tidak gegabah dalam melakukan kegiatan sosial ekonomi meskipun pelonggaran telah diberlakukan,” ujarnya dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Kamis (30/9).
Ia mengatakan lonjakan kasus kedua telah berhasil dilewati dan saat ini kasus terus menurun selama 10 pekan terakhir.
“Penurunan ini harus terus dijaga mengingat dampak dari kenaikan kasus COVID-19, utamanya pada lonjakan kedua sangat besar dan kita berusaha semaksimal mungkin menghindarinya,” katanya.
Ia mengemukakan lonjakan kasus kedua berdampak sangat signifikan. Selama lonjakan kasus kedua, terdapat total 2,5 juta orang positif terinfeksi COVID-19, dan 94.000 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Pada lonjakan kedua itu, lanjut dia, tercatat angka positivity rate mingguan tertinggi berada pada angka 30,72 persen, yaitu enam kali lipat dari standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Selain itu, disampaikan kasus aktif mingguan sempat mencapai 24,21 persen, meskipun hingga saat ini tercatat sekitar 900.000 orang yang sembuh.
“Pencapaian ini diraih dengan perjuangan berat mengingat persentase ketersediaan tempat tidur nasional sempat mencapai hampir 80 persen,” katanya.
Seluruh kondisi tersebut, Wiku mengatakan, mendorong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang pada akhirnya mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
Pada kuartal ketiga 2021, Wiku menyampaikan, pertumbuhan ekonomi adalah sebesar dua persen, angka ini turun sekitar 5 persen dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021, yaitu 7,07 persen.
Ia menambahkan, dengan adanya lonjakan ketiga yang dihadapi oleh berbagai negara di dunia, serta melihat dari pola kenaikan kasus setelah kegiatan besar di Indonesia, semua pihak tetap perlu waspada dan mengantisipasi lonjakan ketiga di Indonesia. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin