Baghdad, Aktual – Saat ini belum banyak warga Muslim Indonesia yang berziarah ke makam tokoh sufi besar, Syekh Abdul Qadir Jaelani, di Baghdad.  Padahal ajaran ulama besar ini menjadi sumber rujukan tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, yang cukup banyak pengikutnya di Indonesia.   

Demikian dinyatakan Saeful Anwar, warga Indonesia penganut Muslim Sunni dan pengikut tarekat Qadiriyah kepada Redaktur Senior Aktual.co, Satrio Arismunandar. Satrio melaporkan langsung dari Baghdad, ibukota Irak, Sabtu (28/2).

Saeful, warga asal Cirebon yang tinggal dan bekerja di Irak sejak 2012 mengatakan, pengikut tarekat yang banyak berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Jaelani adalah berasal dari India, Pakistan, dan sekitarnya. Pada hari Maulid Nabi, ribuan pengikut tarekat dari berbagai negara akan berdatangan untuk berziarah di makam ini. Dalam komplek makam ini terdapat fasilitas perpustakaan, penginapan untuk peziarah dan tamu terkemuka yang dilengkapi AC, dan sebagainya.  

Aktual.co yang mengunjungi makam, yang berada dalam lingkungan masjid yang sangat besar, melihat banyak warga Irak sedang berziarah. Ada juga keluarga yang membawa anak-anak di sana. Melihat kapasitasnya, 1.500 orang bisa berziarah dan diakomodasi di sana.

“Pada hari Maulid Nabi, seluruh peziarah yang datang diberi makan tiga kali sehari oleh pengelola lingkungan makam ini,” tutur Saeful.

Syekh Abdul Qadir Jaelani (1077-1166) lahir di kota Na’if, distrik Gilan, Provinsi Ilam, atau Amol di Tabarestan, Persia. Ia adalah seorang sufi dan ahli fiqih dari madzhab Hambali yang berbasis di Baghdad. Kalau dilihat garis keturunannya, ayahnya adalah keturunan dari Hasan, putra Ali bin Abi Thalib, dan cucu Nabi Muhammad SAW. Sedangkan ibunya adalah keturunan dari Husein, yang juga putra Ali bin Abi Thalib dan cucu Rasulullah SAW.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka