Jakarta, aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sektor pangan akan menjadi fokus utama pemerintah dalam pengembangan BUMN klaster pangan yang nantinya akan menjadi holding BUMN pangan hingga tahun depan.
“Dari banyaknya transformasi yang sudah kita lakukan, pangan akan menjadi fokus utama untuk akhir tahun ini dan tahun depan,” kata Erick dalam sambutannya di acara ulang tahun ke-57 RNI dan peringatan Hari Pangan Sedunia di Jakarta, Selasa (19/10).
Erick mengatakan Kementerian BUMN akan melakukan transformasi pada BUMN klaster pangan baik dari SDM maupun ekosistem yang dibuat untuk industri pangan nasional yang dikelola oleh badan usaha milik negara tersebut.
Erick menegaskan dirinya tidak segan-segan untuk merombak jajaran direksi ataupun komisaris pada BUMN klaster pangan yang tidak memiliki kinerja baik dan menggantinya dengan yang bisa membawa perubahan. Hal itu dilakukan untuk transformasi BUMN agar bisa berkembang dan lebih berdaya saing.
Menteri BUMN menginginkan agar PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai ketua BUMN klaster pangan akan berfokus pada sistem rantai pasok pangan yang berorientasi pada pasar.
Dia juga berharap anggota BUMN klaster pangan lainnya bisa lebih meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan secara maksimal wilayah Indonesia sebagai negara agraris.
“Dan kalau kita mau, apakah Berdikari, apakah Garam, apakah RNI, apakah Sang Hyang Sri, kalau mau serius bisa, kualitas kita luar biasa. Allah SWT sudah berikan sumber daya alam kita yang luar biasa, market yang besar, apalagi kalau sinergi BUMN-nya terbangun, apalagi didukung oleh swasta. Nah inilah yang saya ingin dorong,” kata Erick.
Menteri BUMN juga menegaskan bahwa ekosistem pangan yang dibuat melalui program BUMN harus mendekat pada rakyat, membangun lapangan pekerjaan, khususnya pengembangan UMKM.
Saat ini Kementerian BUMN memiliki Program Makmur yang menghubungkan antara petani dengan BUMN pangan dan Pupuk Indonesia. Program tersebut memberikan penyediaan benih, pupuk, pembiayaan, dan pembinaan serta pendampingan pada petani agar bisa meningkatkan produktivitas dan nilai tambah hasil produksinya.
“Oleh karena itu Program Makmur pun saya ingin pastikan petani dapat pupuk tepat waktu, bibit yang bagus, pendampingan, pembiayaan, dan ada off taker-nya. Off taker-nya saya minta RNI bekerjasama dengan swasta,” kata Erick.
Dengan transformasi BUMN klaster pangan ini, Menteri BUMN berharap Indonesia sebagai negara agraris memiliki ketahanan pangan yang kuat dan tidak bergantung pada importasi untuk kebutuhan pangan dalam negeri.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Rizky Zulkarnain