Samarinda, Aktual.com – Sejumlah kawasan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur dalam dua hari ini masih banjir, akibat limpahan air dari hulu Sungai Karang Mumus (SKM) dan hilangnya ruang sungai yang dulunya berfungsi untuk menampung air.

 

“Untuk Perumahan Bengkuring, tinggi muka air bervariasi, ada yang rumahnya terendam banjir 30 cm, ada juga yang sampai 1,5 meter,” ujar Safaruddin, Ketua RT 41 Perumahan Bengkuring saat dihubungi, Rabu (20/10) malam.

 

Kawasan yang paling dalam terendam air di kawasan Bengkuring adalah di Jalan Terong 4 dan Terong 6, yakni hingga mencapai 1,5 meter. Sedangkan di Jalan Pakis dan sekitarnya dengan ketinggian air antara 30-40 cm.

 

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, terdapat 9.444 jiwa yang terdampak banjir. Jumlah ini berasal dari beberapa kelurahan di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda Kota, dan Kecamatan Samarinda Utara.

 

Untuk Kecamatan Sungai Pinang, kawasan yang terdampak banjir adalah di Kelurahan Gunung Lingai, untuk Kecamatan Samarinda Utara di antaranya di Kelurahan Sempaja Timur, Sempaja Selatan, Sempaja Utara, dan Kelurahan Lempake.

 

Sedangkan di Kecamatan Samarinda Kota adalah kawasan yang paling dekat dengan bantaran Sungai Karang Mumus, seperti kawasan Jalan Pemuda hingga bagian dalam, Jalan Kesehatan, Jalan Gelatik dan sekitarnya.

 

Dari pantauan hingga Rabu sore, kawasan yang terdampak banjir selain di Perumahan Bengkuring, banjir juga sampai di Perumahan Griya Mukti, karena perumahan ini berada di dekat ruang Sungai Karang Mumus.

Banjir juga menggenangi sejumlah jalan raya di Samarinda, seperti Jalan Mayjen Sotoyo (eks Jalan Remaja), Jalan Ahmad Yani, Jalan Pemuda I hingga Pemuda IV, Jalan Kesehatan, dan Jalan Gelatik.

“Mobil yang Kami tumpangi sampai putar balik saat melewati Jalan Pemuda, karena warga di sana memberitahu bahwa banjir cukup dalam dan tidak bisa dilewati mobil,” ujar Gheffin, warga Kelurahan Mugirejo.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
As'ad Syamsul Abidin