Kupang, Aktual.co — Warga Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar pukul 22.00 Wita, berhamburan keluar rumah menyusul terjadinya gempa bumi, yang sempat menggoyang kota itu.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang sempat terasa di beberapa kota di NTT seperti Kupang, Ende dan Atambua berlokasi pada 7.55 Lintang Selatan dan 122.60 Bujur Timur pada kedalaman 572 kilo meter di 104 kilo meter Barat Laut Kota Larantuka, Flores Timur.
“Gempanya cukup terasa dan kami terpaksa harus lari keluar rumah karena terjadi sekitar dua kali,” kata Ibu Rosalia, warga Keluarahan di Liliba, Jumat (27/2).
Sementara itu, dari Ende, warga setempat Elias Paul juga menerangkan terjadinya gempa bumi yang membuat warga Kota Ende berhamburan keluar rumah lantaran goyangannya cukup terasa dan berlangsung sekitar 10 detik.
Warga Kota Ende, kata dia, mungkin masih trauma dengan gempa dahsyat yang menggoyang Pulau Flores akhir tahun 1992 lalu, sehingga saat terjadi gempa, berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Ternyata, bukan hanya Kupang dan Ende yang merasakan gempa tersebut. Selfi warga Kota Atambua juga mengabarkan, warga di kota perbatasan dengan Timor Leste itu juga berhamburan keluar rumah saat terjadi gempa.
“Gempanya sangat terasa dan berlangsung dua kali dalam rentang waktu satu menit antara gempa pertama dan gempa kedua,” tuturnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tini Thadeusyang dihubungi pada kesempatan terpisah mengatakan, gempa yang terjadi di Flores Timur itu tergolong gempa jauh, karena kedalamannya lebih dari 500 kilo meter.
Menurutnya, meski sempat terasa, tetapi kondisinya masih sangat aman dan terkendali. “Kami sudah menghubungi Pemkab Flores Timur untuk memantau kondisi yang sebenarnya pascagempa, meski laporan awal menyebutkan kondisinya aman,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:














