Jakarta, Aktual.co — Pelaksana Tugas (Plt) Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP belum bisa menyimpulkan apakah dugaan kasus korupsi yang dilaporkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama memang benar terjadi.
Johan menilai dari paparan yang disampaikan Gubernur yang kerap disapa Ahok, memang ada indikasi adanya dana siluman. Namun, pihak harus lebih dulu memeriksa bukti-bukti tersebut.
“Tidak bisa kami simpulkan langsung. Harus ditelaah dulu. Tapi dari gambaran yang dipaparkan Pak Ahok tadi, memang ada indikasi adanya ‘dana siluman’. Tapi itu bukan kesimpulan,” ujar plt pimpinan KPK Johan Budi di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Jumat (27/2/2015).
Mantan juru bicara KPK itu bersama tiga pimpinan lainnya dan juga dua pejabat struktural KPK menemui Ahok sore ini. Pertemuan digelar hampir selama satu setengah jam.
“Perlakuannya sama dengan yang lain, semua kami perlakukan sama. Laporan ini akan kami telaah dulu,” ujar Johan yang berdiri di samping Ahok.
Sebelumnya, Ahok menyebutkan bahwa pada APBD 2014 terdapat indikasi dana siluman sebesar Rp 12,1 Triliun, yang salah satunya pengadaan UPS nyaris Rp 6 miliar untuk sekolah-sekolah di Jakarta.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby

















