Jakarta, Aktual.com – Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi Setjen MPR RI Siti Fauziah mengatakan bahwa MPR meminta masukan dan mendengarkan aspirasi dari para netizen dalam Netizen Academy untuk meningkatkan komunikasi MPR kepada publik melalui media sosial.
“Agar bisa mengikuti perkembangan zaman dalam berkomunikasi, maka MPR selalu menyesuaikan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi,” kata Titik, sapaan akrab Siti Fauziah, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (31/10).
Langkah penyesuaian yang telah dilakukan oleh MPR untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum adalah melalui pembuatan akun Facebook, YouTube, Twitter, dan Instagram. Selain itu, MPR juga memiliki Buku Digital MPR RI.
Titik meyakini bahwa para netizen yang hadir dalam Netizen Academy memiliki saran dan masukan yang dapat menyempurnakan upaya MPR RI untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Oleh karena itu, ia memberikan ruang kepada para netizen untuk menyampaikan aspirasinya.
“Tak ada gading yang tak retak. Kita serap aspirasi para netizen, dan masukan yang ada akan kami implementasikan,” kata Titik.
Selain meminta masukan, Titik juga menekankan pentingnya untuk menggunakan media sosial dengan bijak, khususnya terkait menyebarkan informasi yang kebenarannya belum terverifikasi atau berasal dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Kita perlu bijak ketika menggunakan media sosial. Hal demikian penting, sebab saat ini, media sosial kerap disalahgunakan oleh sekelompok orang untuk melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab, seperti menyebar berita bohong, hoaks, bahkan fitnah,” ucap dia.
Puluhan netizen Bali yang mengelola akun di berbagai platform, seperti blog, Instagram, Facebook, dan Twitter mengikuti kegiatan yang digelar oleh MPR di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada 30 Oktober 2021. Kegiatan tersebut mengusung tema “Unity In Diversity For A Better Indonesia”.
Titik berharap agar tema yang diusung di dalam kegiatan tersebut dapat diimplementasikan oleh masyarakat umum, khususnya oleh para peserta kegiatan, dalam kehidupan sehari-hari.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arie Saputra