Jakarta, Aktual.co — Ukraina menarik pasukannya dari garis depan wilayah Timur, yang merupakan titik lokasi perang. Hal tersebut dilakukan demi mewujudkan kesepakatan gencatan senjata dengan pihak pro Rusia. Langkah tersebut memberikan harapan untuk mewujudkan kesepakatan damai dengan pemberontak pro Rusia.
Namun, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan, bahwa pihaknya berhak merevisi rencana pengunduran diri (kesepakatan) bila serangan kembali dilakukan oleh pasukan pemberontak, yang notabene menguasai sebagian besar wilayah Timur (perbatasan Rusia).
“Hari ini Ukraina telah memulai penarikan 100 senjata militer dari garis konfrontasi,” kata pihak militer, demikian dilansir dari Aljazeera.
Penarikan altileri tersebut diawasi oleh Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE).
Dalam beberapa hari terakhir (pasca kesepakatan gencatan senjata, red) intensitas pertempuran menurun, meskipun kedua belah pihak saling melontarkan tuduhan terjadi pelanggaran gencatan senjata yang diberlakukan sejak 15 Februari 2015 lalu. (Laporan: Karel Ratulangi)
Artikel ini ditulis oleh:

















