Jakarta, aktual.com – Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani menjelaskan bahwa menyebut nama baginda Nabi Muhammad SAW akan memberikan keberkahan dalam segala sesuatu. Sebagaimana yang sudah menjadi kebiasaan orang Mesir, ketika mereka memulai percakapannya maka akan berkata Shalli ‘ala An Nabi yang artinya adalah bershalawatlah atas baginda Nabi SAW.
Hal ini adalah yang dilakukan oleh para sahabat baginda Nabi ketika hendak bertanya sesuatu, maka mereka akan terlebih dahulu menyebut “Wahai Rasulallah,”. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari bahwa Abu Hurairah RA berkata:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Wahai Rasulallah, siapakah orang yang paling beruntung atas syafa’atmu di hari kiamat nanti?” (HR. Bukhari).
Sayyiduna Abu Hurairah RA adalah orang yang sangat sayang kepada baginda Nabi SAW, sehingga sebelum menyampaikan pertanyaannya, dirinya terlebih dahulu memanggil Rasulullah Saw dengan nama yang paling mulia diantara nama-nama mulia beliau, yaitu sebagai Rasulullah. Begitu juga dengan kita, hendaklah memanggil seseorang dengan nama yang paling disukainya, karena ini adalah merupakan sunnah para sahabat.
Pada lanjutan hadits di atas, baginda Nabi bersabda:
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling bahagia atas syafa’atku di hari kiamat nanti adalah orang yang berkata ‘Tidak ada Tuhan selain Allah,’ dengan keikhlasan dari dalam hatinya atau dirinya,” HR. Bukhari).
Dari sinilah para ahli tashawwuf mengambil dalil, bahwa mereka mengutamakan untuk menyebut nama baginda Nabi SAW sebagai pemula dalam percakapannya. Mereka berkata bahwa dengan menyebut nama baginda Nabi hati menjadi terang dan mendapatkan petunjuk kepada jalan yang benar, serta mendapat kemanfaatan dan juga kebahagiaan.
Imam Abu Jamrah berkata, bahwa karena ketika seseorang memanggil nama yang paling ia cintai, maka hal ini membuahkan kepadanya sebuah kebahagiaan yang berlipat ganda.
Hal ini sebagaimana telah diriwayatkan, ketika sayyiduna Abdullah bin Umar RA merasakan sakit di tangan atau kakinya sehingga tidak bisa untuk diluruskan, lalu dirinya pun mengadu kepada seorang dokter.
Kemudian dokter tersebut berkata kepadanya untuk tidak meluruskan kaki atau tangannya hingga dirinya memanggil sebuah nama yang paling dicintainya.
Maka Abdullah bin Umar RA pun memanggil nama, “Wahai Muhammad,” lalu kaki atau tangannya pun bisa diluruskannya.
Wallahu A’lam.
Sumber Ahbab Syekh Yusri Rusydi
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain