Jakarta, Aktual.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 salah satunya dipengaruhi oleh sektor industri pengolahan, sektor pertanian, perdagangan, konstruksi, serta pertambangan.
“Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2021 sangat dipengaruhi oleh sektor industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, pertanian dan pertambangan karena kategori ini sangat berkontribusi sebesar 66,42 persen dari PDB,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/11).
Margo merinci kelima sektor pendorong PDB pada triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor industri pengolahan sebesar 3,68 persen, pertanian 1,31 persen, perdagangan 5,16 persen, konstruksi 3,84 persen, dan pertambangan 7,78 persen.
Untuk sektor industri pengolahan yang tumbuh 3,68 persen dipengaruhi oleh industri alat angkutan yang tumbuh 27,84 persen didukung kenaikan produksi kendaraan bermotor sebagai dampak pemberian insentif PPnBM.
Kemudian juga industri kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh 9,71 persen didukung oleh produksi farmasi dan obat-obatan untuk memenuhi permintaan domestik dalam penanganan COVID-19.
Pertumbuhan industri pengolahan juga didukung pertumbuhan industri logam dasar yang sebesar 9,52 persen sejalan dengan peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan luar negeri yang tinggi.
Tak hanya itu, pertumbuhan industri makanan dan minuman sebesar 3,49 persen yang didukung oleh peningkatan produksi CPO dan turunannya untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri turut mendorong capaian positif industri pengolahan.
Untuk sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh 1,31 persen dipengaruhi oleh tanaman perkebunan yang tumbuh 8,34 persen didorong peningkatan produksi beberapa produk perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, kakao dan tebu.
Kemudian perikanan tumbuh 4,55 persen didorong peningkatan produksi di beberapa sentra budidaya perikanan dan peningkatan produksi perikanan tangkap serta kehutanan dan penebangan kayu tumbuh 0,17 persen didorong peningkatan produksi kayu bulat.
Untuk sektor lapangan usaha perdagangan yang tumbuh 5,16 persen dipengaruhi perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya yang tumbuh 14,91 persen akibat adanya peningkatan penjualan mobil sebagai dampak relaksasi PPnBM.
Pertumbuhan pada perdagangan turut didorong oleh perdagangan besar dan eceran bukan mobil dan sepeda motor yang tumbuh 3,27 persen didukung peningkatan suplai barang domestik dan impor.
Untuk pertumbuhan sektor lapangan usaha konstruksi sebesar 3,84 persen didukung oleh peningkatan realisasi belanja modal pemerintah untuk bangunan dan kegiatan pembangunan infrastruktur sejalan peningkatan impor bahan baku untuk aktivitas konstruksi.
Terakhir, untuk pertumbuhan sektor lapangan usaha pertambangan sebesar 7,78 persen didorong pertambangan bijih logam yang tumbuh 24,73 persen karena meningkatnya produksi tembaga dan emas.
Kemudian didukung oleh pertambangan batubara dan lignit yang tumbuh 14,95 persen karena kenaikan produksi batubara sejalan dengan peningkatan ekspornya.
Sekaligus didukung oleh pertambangan dan penggalian lainnya yang tumbuh 2,49 persen didorong kenaikan produksinya seperti kerikil, tanah liat dan kapur sejalan dengan peningkatan ekspornya.
Margo mengatakan kelima sektor lapangan usaha ini merupakan bagian dari total 11 sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan III-2021.
Enam sektor lainnya adalah jasa kesehatan tumbuh 14,06 persen, infokom 5,51 persen, pengadaan air 4,56 persen, jasa keuangan 4,29 persen, pengadaan listrik dan gas 3,85 persen, serta real estate 3,42 persen.Di sisi lain, enam sektor lapangan usaha yang mengalami kontraksi pada triwulan III meliputi akomodasi dan makanan minuman minus 0,13 persen, serta jasa lainnya minus 0,31 persen.
Kemudian jasa perusahaan minus 0,59 persen, transportasi dan pergudangan minus 0,72 persen, jasa pendidikan minus 4,42 persen serta administrasi pemerintahan minus 9,96 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi