Jakarta, Aktual.co — Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat membantu mensosialisasikan investasi pasar modal kepada masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
“Kami harap OJK dapat membantu melakukan sosialisasi pasar modal, karena minimnya jangkauan BEI untuk melakukan hal itu,” kata Kepala BEI Manado Fonny The, di Manado, Jumat (27/2).
Diharapkan OJK dapat membantu mensosialisasikan mengenai investasi pasar modal, melalui iklan media atau acara edukasi, pada jam-jam dimana banyak orang menonton.
Fonny mengatakan masih banyak anggapan negatif terhadap investasi pasar modal, karena masyarakat menilai investasi saham di pasar modal sama dengan investasi produk berjangka di pasar komoditas berjangka atau investasi non-pasar modal lainnya. “Kami juga harap OJK dapat membuat gathering secara berkala, untuk lebih mendekatkan produk-produk OJK dengan masyarakat,” jelasnya.
Dia menjelaskan masih minimnya SDM pasar modal, terutama di daerah, hal ini disebabkan antara lain biaya untuk menempuh ujian lisensi WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek) atau izin profesi pasar modal masih terlalu mahal, sosialisasi mengenai profesi di pasar modal masih kurang.
Serta, kata dia, materi ujian untuk wakil perantara pedagang efek lebih banyak mengenai Reksa Dana, dan minimnya edukasi serta pelatihan untuk calon pemegang WPPE yang akan bekerja maupun kepada pemegang WPPE yang sedang bekerja di perusahaan efek.
“Job desk” pemegang lisensi WPPE atau broker dan marketing harus dibedakan dan diatur dalam peraturan OJK, izin profesi selain WPPE, untuk sales atau marketing di pasar modal.” Perlu adanya peraturan SDM yang diatur oleh OJK untuk perusahaan efek dalam menyediakan edukasi dan pelatihan pasar modal sebelum mengambil izin profesi di pasar modal seperti WPPE maupun edukasi dan pelatihan secara berkala bagi pemegang WPPE.
Artikel ini ditulis oleh:

















