Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Husni Kamil Manik berharap sejumlah persoalan yang selalu terulang dalam pemilu di wilayah Papua tidak terulang lagi dalam pilkada serentak yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini.
“Masalah yang selalu berulang dalam pengalaman penyelenggaraan pemilu di Papua adalah distribusi logistik yang terhambat hingga ke tempat pemungutan suara. Oleh karena itu, harus ada perbaikan dalam tata kelola pemilihan dari pemilu sebelumnya,” kata Husni, di Jakarta, Kamis (26/2).
Selain keterlambatan distribusi logistik, masalah pemutakhiran data pemilih juga menjadi perhatian untuk perbaikan di daerah.
“Untuk itu, kita harus mempersiapkan sejumlah skema dengan memperhatikan aspek teknis dan non-teknis terkait pemilihan,” kata dia.
Selain itu, pencatatan administratif juga harus diperhatikan dan tidak boleh terlewatkan sedikit pun, khususnya pencatatan penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara.
“Sehingga pembuktian penyelenggaraan tahapan, ketika diperlukan termasuk saat ada sengketa di Mahkamah Konstitusi, menjadi sangat penting,” tambahnya.
Dalam pilkada serentak, yang dijadwalkan berlangsung Desember 2015, terdapat 11 kabupaten yang ikut serta dalam pilkada serentak gelombang pertama. Ke-11 daerah itu adalah Nabire, Asmat, Keerom, Warofen, Boven Digoel, Merauke, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Supiori, Membramo Raya dan Yalimo.

Artikel ini ditulis oleh: