Jakarta, Aktual.co — Pelaku teror bom yang telah menyerahkan diri ke polisi, Eko Suprapto (47) mengaku melakukan aksi teror didasari oleh sakit hati lantaran anaknya telah diperkosa oleh Cece selaku pemilik bengkel las di Ciketing, Bekasi, Jawa Barat.
Demikian disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono kepada wartawan, Kamis (26/2).
“Tidak ada kaitannya dengan teror yang menjurus seperti sebelum-sebelumnya. Ini motifnya karena sakit hati, dendam pribadi,” ujarnya di Polresta Bekasi Kota, Kamis (26/2).
Dikatakan Unggung kalau pemilik bengkel las yakni Cece telah melakukan tindak perkosaan terhadap anaknya sebanyak dua kali. Untuk membuat Cece jera, Eko pun akhirnya mengirimkan paket bom berdaya ledak rendah.
“Bom rakitan sendiri tersebut akan meledak jika dibuka,” katanya.
“Ada detonator, timer, ada bahan peladaknya. Bom buatan rumah itu anti sentuh dan goyang,” tambahnya.
Karena mendapat paket mencurigakan, kata Unggung, Cece si pemilik bengkel las pun menghubungi kepolisian dan akhirnya paketan tersebut pun diledakan tim gegana. “Akhirnya diledakkan oleh Gegana,” kata Unggung.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid

















