Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) menyatakan siap jika ditunjuk menjadi “off taker” atau pembeli wajib jika investor asal Timur Tengah benar-benar membangun kilang pengolahan minyak di Indonesia.

“Pertamina siap jadi ‘off taker’ kalau industrinya ada di dalam negeri dan harganya lebih murah atau paling tidak sama dengan yang ada di luar negeri,” kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang di Jakarta, Kamis (26/2).

Menurut dia, pemerintah sedang menyiapkan peraturan supaya Pertamina dapat menjadi “off taker” bagi pihak swasta yang bergerak di sektor migas.

“Nanti modelnya akan seperti PLN, kalau ada pihak swasta yang membangun pembangkit di Indonesia maka PLN yang jadi pembeli,” tuturnya.

Peraturan tersebut, akan berbentuk keputusan menteri keuangan. Namun hingga saat ini pihak Pertamina belum membicarakan lebih lanjut dengan Kementerian ESDM terkait rencana pembangunan kilang tersebut.

“Sejauh ini saya belum dapat informasi dari negara mana yang akan berinvestasi dan lokasi pembangunannya di mana,” tuturnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja di Jakarta, Jumat (20/2), mengatakan bahwa investor asal Timur Tengah siap membangun kilang pengolahan minyak menjadi BBM berkapasitas 150.000 barel per hari di Pulau Jawa.

“Kami akan tanda tangan pembangunan kilang dengan investor Timur Tengah itu saat peringatan Konferensi Asia Afrika nanti,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, lahan kilang sudah tersedia yakni di Pulau Jawa, sehingga tidak perlu pembebasan lagi. Namun sayangnya, ia belum mau mengungkap nama investor maupun kepastian lokasinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka