Bandung, Aktual.com – Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta pemerintah kabupaten dan kota di wilayahnya bergegas menuntaskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 37 juta warga Jawa Barat sudah mendapat vaksinasi Covid-19 pada akhir Desember 2021.
“Saya titip urusan vaksinasi itu harus sukses di akhir tahun ini. Sekda yang bertugas adalah perpanjangan tangan wali kota/bupati, tolong semangat lagi supaya kita bisa di akhir tahun bisa mengejar target vaksinasi,” kata Gubernur sebagaimana dikutip dalam siaran pers pemerintah provinsi yang diterima di Bandung, Rabu (17/11).
Gubernur meminta pemerintah kabupaten/kota sesegera mungkin menghabiskan pasokan vaksin Covid-19 yang sudah diterima agar tidak sampai kedaluwarsa.
“Jangan sampai terdengar pulang dari sini ada vaksin yang kedaluwarsa karena kita kurang atensi. Jangan nanti menjadi viral dan mendapat teguran karena tidak memaksimalkan vaksin,” katanya.
Setelah acara pelantikan pengurus Komisariat Wilayah Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia Provinsi Jawa Barat periode 2021-2024 secara virtual dari Gedung Negara Pakuan Bandung, Gubernur mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi harus segera dituntaskan supaya pemerintah bisa kembali fokus membangun wilayah.
“Kalau vaksin sudah berhasil maka kita masuk kepada fase yaitu membangun Jawa Barat pasca-Covid-19. Kita harus kembali membangun ekonomi, sosial, politik, tapi dengan cara-cara baru,” katanya.
Gubernur juga berpesan kepada para sekretaris daerah di Provinsi Jawa Barat agar mereka membangun kemampuan beradaptasi guna mengatasi tantangan-tantangan dalam upaya memajukan daerah.
“Saya menyaksikan daerah-daerah yang terakselerasi karena sekdanya mampu menerjemahkan visi-visi politis ke dalam administrasi, rencana-rencana dari visi misi para pimpinan. Oleh karena itu kunci pertama adalah sekda harus siap terdepan yang pertama menunjukkan proses adaptasi,” katanya.
Ia mengemukakan pentingnya pejabat daerah beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi akibat kemajuan pesat teknologi selama revolusi industri 4.0 serta masalah-masalah yang muncul akibat pandemi Covid-19.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu