Jakarta, Aktual.co —DPRD DKI menyayangkan lambannya Badan Urusan Logistik (Bulog) memasok sisa kuota beras untuk DKI Jakarta sebanyak 80 ribu ton, sesuai yang diminta Pemprov DKI Desember 2014 lalu.
Karena sejak Desember 2014 hingga Februari 2015, Bulog baru memasok 31 ribu ton saja. Atau masih tersisa 49 ribu ton lagi yang belum dipasok.
Akibatnya, saat ini stok beras di sejumlah pasar di Jakarta sudah menipis, salah satunya seperti di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.
“Kebutuhan beras di Pasar Cipinang itu 3.000 ton per hari, sedangkan pasokan beras yang masuk ke pasar tersebut hanya 900 ton,” kata Sekretaris Komisi bidang perekonomian (B) DPRD DKI, Veri Yonnevil, di Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (26/2).
Akibatnya, kelangkaan beras pun terjadi yang mengakibatkan melambungnya harga di pasaran hingga 30 persen.
”Sudah muncul keresahan di masyarakat, karena harga beras melonjak sampai 30 persen. Itu berdasarkan hasil sidak kami di Pasar Induk Beras Cipinang kemarin,” kata Veri.
Untuk itu, Komisi B mendesak Bulog agar segera memenuhi sisa kuota beras sebanyak 49 ribu ton yang belum juga didistribusikan.
Veri juga menyayangkan langkah Bulog yang sendirian menggelar Operasi Pasar (OP) di sejumlah wilayah di DKI. Menurutnya, OP yang hanya digelar di 60 titik tidak akan efektif memenuhi kebutuhan warga Jakarta. “Sudah tidak menurunkan sisa suplai beras yang kita minta, Bulog malah gelar operasi pasar sendiri,” ucap dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















