Jakarta, Aktual.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia bisa menjadi pusat industri halal dunia mengingat potensi yang ada sangat mendukung hal itu.
Saat menjadi pembicara dalam utama dalam Focus Group Discussion (FGD) Global Halal Hub di Jakarta, Kamis (18/11), Menperin menyatakan prihatin sektor industri halal dunia dikuasai negara-negara lain, padahal Indonesia memiliki potensi besar.
“Indonesia semestinya bisa meraup keuntungan paling besar di pasar global,” ujar Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis.
Menperin memaparkan sejumlah negara yang memimpin industri halal dunia, di antaranya eksportir makanan halal dikuasai India, Amerika, dan Brazil.
Sektor farmasi dan kosmetik, tambahnya, di bawah Singapura. Sementara Inggris dan Nigeria menunjukkan performa yang sangat baik dalam pengembangan industri halal.
“Kompetisi pasar industri halal sangat sengit. Sangat diminati bukan hanya negara muslim, tapi juga non-muslim,” kata Menperin dalam FGD yang diselenggarakan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Menurut dia, kondisi tersebut harus memotivasi Indonesia sebagai global halal hub, pusat industri halal dunia.
Pada kesempatan itu Menperin menyatakan mendukung prioritas Wakil Presiden mengembangkan industri produk halal, termasuk meningkatkan ekspor ke pasar global.
Sementara itu Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim mengatakan perlu program quick-win untuk mewujudkan Indonesia produsen produk halal dunia.
Lukmanul Hakim memaparkan ekosistem Global Halal Hub yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan industri halal.
“Global Halal Hub adalah ekosistem yang dibangun untuk mendorong produksi dan pasar produk halal di pasar nasional dan ekspor, khususnya UMKM,” ujarnya dalam FGD bertema “Solusi Mengurus Perijinan Ekspor, Legalitas, Sertifikasi dan Standarisasi UMKM Halal”.
Program ini bekerja sama dengan Asosiasi Platform Digital Ekspor (PDExpor) yang beranggotakan perusahaan platform digital marketplace yang berorientasi ekspor.
“Mereka sudah berjalan melakukan ekspor dan meningkat di tengah pandemi, kami mendukung dengan memfasilitasi ekosistemnya bersama kementerian dan lembaga terkait,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
As'ad Syamsul Abidin