Lebak, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten meminta warga, yang tinggal di pegunungan dan perbukitan meningkatkan kewaspadaan bencana longsor sehubungan curah hujan yang tinggi.

“Kami berharap warga yang tinggal di lokasi rawan longsor waspada guna mengurangi risiko kebencanaan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Pebby Rizky Pratama di Lebak, Jumat (19/11).

Hujan di Kabupaten Lebak sejak dini hari hingga pagi ini masih berlangsung dengan intensitas ringan dan sedang.

Cuaca seperti itu berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor, terutama di wilayah pegunungan dan perbukitan.

Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor itu selalu waspada agar tidak menyebabkan korban jiwa.

Sebab, banyak pemukiman masyarakat tinggal di kawasan pegunungan dan perbukitan dengan jumlah jiwa mencapai ribuan orang.

“Kami sudah menyampaikan imbauan kepada relawan juga aparatur kecamatan dan desa/kelurahan agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam itu,” katanya.

Ia mengatakan potensi bencana longsor tersebut dikhawatirkan menimpa masyarakat yang tinggal di perbukitan dan pegunungan.

Pengalaman tahun 2020 bencana longsor hingga mengakibatkan sembilan warga meninggal dunia di Kecamatan Lebak Gedong setelah dilanda curah hujan itu.

Selain itu juga ribuan warga mengungsi hingga sekarang mereka masih tinggal di hunian sementara (huntara).

“Kami minta warga yang berada di perbukitan dan pegunungan, seperti di wilayah pemukiman kaki Gunung Halimun Salak dapat meningkatkan waspada bencana longsoran tanah itu,” katanya.

Menurut dia, BPBD Lebak memetakan 16 kecamatan masuk kategori rawan longsor jika intensitas curah hujan meningkat.

Dari 16 kecamatan yang dipetakan rawan longsor itu adalah Kecamatan Leuwidamar, Cirinten, Bojongmanik, Muncang, Gunungkencana, Cibeber, Lebak Gedong, Malingping, Cipanas, Cimarga, Panggarangan, Sobang dan Cigemblong.

Masyarakat yang tinggal di daerah itu diharapkan meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risko kebencanaan.

Begitu juga pengemudi kendaraan jika cuaca buruk berlangsung, sebaiknya berhenti dan beristirahat guna mencegah terjadi longsor maupun pohon tumbang.

“Kami menjalin koordinasi menghadapi curah hujan meningkat agar cepat bergerak untuk penanggulangan pascabencana,” kata Febby.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu