Jakarta, Aktual.com – Kebakaran kilang pertamina di Cilacap yang terjadi beberapa waktu lalu menjadi perbincangan publik. Tahun ini sudah terhitung tiga kali kilang pertamina mengalami kebakaran, bahkan kilang pertamina di Cilacap sudah dua kali terbakar. Mayoritas penyebab terjadinya kebakaran dikarenakan faktor alam seperti tersambar petir.
Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Fahmy Radhi menduga kebakaran kilang pertamina yang terjadi beruntun ada unsur kesengajaan untuk meningkatkan kuota impor minyak.
“Kebakaran beruntun kilang pertamina di Cilacap menguatkan adanya dugaan unsur kesengajaan untuk menaikkan volume impor, karena seperti yang kita tahu kapasitas kilang Cilacap merupakan yang terbesar diantara kilang lainnya,” ujar Fahmy Radhi pada dialog Aktual.com, Jum’at (19/11) sore.
Fahmy mengamati setiap kali terjadi kebakaran di kilang Cilacap pasti akan terjadi peningkatan volume impor Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Jika terjadi kebakaran, pasti akan mengurangi suplai BBM sehingga untuk menutupi kekurangan tadi, dibutuhkan impor lagi atau akan menaikkan impor. Pengalaman saya sebagai anggota anti-mafia migas, mafia migas berburu rente pada impor tersebut.” ujar Fahmy.
Fahmy menilai, kebakaran yang terjadi dalam beberapa kali dalam satu tahun diindikasi bahwa PT Pertamina abai terhadap pengamanan kilang.
Menurutnya pengamanan kilang harus sesuai dengan standar internasional sehingga tidak terbakar hanya karena sambaran petir karena jarang sekali terjadi kebakaran di kilang negara lain, tetapi kebakaran terjadi untuk kesekian kalinya di kilang pertamina Cilacap.
(Diva Ladieta)
Artikel ini ditulis oleh:
Aktual Academy