Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah kabar yang menyebut dirinya sudah menemui sejumlah ketua umum partai politik untuk meredam hak angket yang tengah digulirkan DPRD DKI.
Seperti yang dibeberkan Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Veri Younevil, yang menyebut Ahok sudah menemui Ketum Hanura Wiranto, untuk melobi sikap Hanura terkait hak angket.
“Ngga (ada lobi). Aku dari dulu sama pak Wiranto baik aja. Terkait ini (hak angket) belum sempat ketemu,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis (26/2).
Ahok malah mengaku akhir-akhir ini tidak ada bertemu Wiranto. “Terakhir ketemu Pak Wiranto sebelum Munas Hanura (14 Februari lalu),” ujar dia.
Ahok pun mengaku tak mau berpolemik soal hak angket DPRD. Dia mempersilahkan biar masyarakat sendiri yang menilai pengguliran hak angket terhadap dirinya yang berawal dari kisruh APBD DKI 2015. “Ngga ada yang perlu dipusingin.”
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Hanura DKI Jakarta, Veri Younevil menuturkan Ahok sudah mengunjungi Wiranto. 
“Ahok sudah bertemu dengan seluruh ketum termasuk pak Wiranto,” kata Veri di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/2) kemarin.
Diceritakan Veri, dalam pertemuan dengan Wiranto, Ahok meminta dukungan politik atas langkahnya terkait penyusunan RAPBD DKI 2015 ini.
Bahkan Ahok disebutnya juga meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hanura untuk memerintahkan kadernya di DPRD DKI agar tidak melanjutkan hak angket.
Tapi, ujar Veri, Wiranto mengatakan ke Ahok telah menyerahkan seluruh keputusan terkait hak angket kepada fraksi di DPRD DKI. “Sebab kami sebelumnya sudah menjelaskan kepada beliau soal itu,” ujar dia.
Veri yang menjabat sebagai Sekretaris Komisi bidang perekonomian (B) ini mengatakan, seluruh fraksi di DPRD yang tergabung di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) sebelumnya memang sudah konsultasi dengan ketum masing-masing sebelum gulirkan hak angket Ahok.
“PDI-P, NasDem, Hanura sudah menyampaikan dan menjelaskan kepada ketum masing-masing, dan mereka semuanya menyerahkan kepada masing-masing fraksi,” kata dia.
Sambung Veri, hak angket digunakan untuk mempersoalkan penyusunan RAPBD DKI  2015. Sebab Ahok sebelumnya telah menuding ada anggota dewan yang sengaja memasukkan anggaran siluman di draf APBD. 
“Tudingan ini sudah menyangkut etika dan moral. Dampaknya kepada keluarga anggota dewan masing-masing.” 

Artikel ini ditulis oleh: