Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi didampingi Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari dan Bupati Sambas, Satono saat melakukan Panen Padi Varitas Unggul Baru jenis Inpari 36 dan 37 dari Balitbang Kementan di Desa Lanom, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (19/8). (Foto: AKTUAL/Warnoto).
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Harvick Hasnul Qolbi didampingi Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari dan Bupati Sambas, Satono saat melakukan Panen Padi Varitas Unggul Baru jenis Inpari 36 dan 37 dari Balitbang Kementan di Desa Lanom, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (19/8). (Foto: AKTUAL/Warnoto).

Jakarta, Aktual.com – Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat, Balitbangtan Kementerian Pertanian, Rustan Massinai mengatakan kebijakan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi yang memberikan Benih Padi Unggulan berjenis Inpari 36 & 37 secara gratis dinilai tepat.

Menurutnya, pemberian 100 kg benih itu merupakan bagian dari 40 ton benih yang diberikan kepada seluruh petani di Kalbar secara gratis pada 2021. Rencananya, sebanyak 40 ton benih tersebut akan ditanam di lahan seluas 1.600 hektar di provinsi Kalbar, dengan perkiraan akan menghasilkan benih unggulan baru sebanyak 8 ribu ton.

InsyaAllah hasil dari penanaman sebanyak 100 kg Benih Sumber –sejak diberikan lima bulan lalu oleh Bapak Wamentan–, pada pertengahan Desember ini sudah bisa dipanen,” kata Massinai dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (5/12).

Ia menuturkan, panen raya akan dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Barat pada 15 Desember 2021 mendatang. Pada panen kali ini, diprediksi akan menghasilkan 8 ribu ton berupa gabah benih baru. Meskipun angka itu merupakan asumsi perhitungan terendah yakni berkisar 5 ton per hektar.

Jika dari hasil panen sebelumnya, saat dilakukan panen raya oleh Wamentan pada 19 Agustus 2021, di Desa Pemangkat, Kabupaten Sambas, hasilnya sudah mencapai 8,05 ton per hektar.

“Dan hasil panen minimal 8.000 ton ini, nantinya masih akan kami dijadikan benih tanam lagi. Yang kembali akan dibagikan secara gratis kepada seluruh petani di Kalbar, sesuai arahan Wamentan kepada saya,” ujar Massinai.

Ia menambahkan, diperkirakan dari hasil penanaman kembali 8.000 ton benih tersebut, baru bisa dialokasikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat Kalbar. Yang diprediksi, akan menghasilkan panen beras siap konsumsi sebesar 16 Juta hingga 20 Juta ton sekali panen, dengan usia tanam hanya 100 hari.

Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi didampingi Kepala BPTP Kalbar, Rustan Massinai melakukan Panen Raya Padi Varietas Unggul Inpari 36 dan 37 di Desa Lanom, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (19/8). Panen Raya ini juga dihadiri Anggota Komisi IV DPR-RI, Maria Lestari dan Bupati Sambas, Satono. Foto: AKTUAL/Warnoto.
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi didampingi Kepala BPTP Kalbar, Rustan Massinai melakukan Panen Raya Padi Varietas Unggul Inpari 36 dan 37 di Desa Lanom, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (19/8). Panen Raya ini juga dihadiri Anggota Komisi IV DPR-RI, Maria Lestari dan Bupati Sambas, Satono. Foto: AKTUAL/Warnoto.

Menanggapi hal tersebut, Wamentan Harvick mengaku senang dengan pencapaian ini. Menurutnya, hal ini berkat kerja cerdas BPTP Kalbar, yang dibarengi dengan kesungguhan Pak Sukiman, sebagai Ketua Kelompok Tani Dare Nandung I, yang menerima langsung benih gratis darinya.

“Ini mencerminkan kebijakan pro petani yang saya putuskan atas nama Kementerian Pertanian, benar-benar tepat sasaran. Juga kian membuktikan bahwa pemerintah telah hadir di tengah petani dan masyarakat Kalbar,” tutur Harvick di Jakarta, usai menerima sebuah video pendek yang dikirim Kepala BPTP Kalbar yang memvisualisasikan suburnya hamparan persawahan “demonstrasi farm” milik Pak Sukiman di Desa Semparuk, Sambas.

Dengan keberhasilan yang sangat memuaskan itu, Wamentan sangat antusias untuk mewujudkan janjinya kepada para petani Sambas yang akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk melakukan panen raya, jika program “tebar benih gratis” ini berhasil dikembangkan petani.

“Saya akan laporkan keberhasilan ini kepada presiden. Karena kehadiran saya ke Sambas saat itu, telah terkonfirmasi oleh Kepala Negara. Insyaa Allah beliau berkenan hadir untuk melakukan panen raya,” tutur Wamentan.

Janji yang pernah diungkapkan Wamentan itu, dibenarkan Kepala BPTP. “Kami sangat berharap pada bulan Juli atau Agustus 2022 nanti, Wamentan bisa menghadirkan Bapak Presiden ke sini, untuk melakukan panen raya. Agar semangat para petani semakin termotivasi untuk mewujudkan Kab. Sambas sebagai lumbung pangan baru di pulau Kalimantan. Agar ketahanan pangan nasional kian terjaga,” tutur Massinai.

Menjelaskan keberhasilannya, Kepala BPTP yang baru setahun “hijrah” dari Puslitbang Perkebunan ke BPTP Kalimantan Barat ini, memaparkan bahwa semua benih padi gratis tersebut ditanam dengan sistem “jajar legowo” menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) rice transplanter. Yang dapat mempercepat proses tanam, jarak antar rumpun padi tertata rapi, dan lebih efisien secara biaya produksi.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi