Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menginginkan agar perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit yang saat ini diatas 10 Persen. Hal tersebut bertujuan agar dapat menggerakkan perekonomian Indonesia menjadi lebih baik.

Menurut Jokowi, suku bunga perbankan saat ini masih dalam kisaran yang cukup tinggi, yakni di atas 10 persen. Padahal, Bank Indonesia (BI) sendiri telah menurunkan suku bunga acuannya (BI rate), dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI, I Kadek Dian Sutrisna mengatakan penurunan BI rate memang memungkinkan di tengah menurunnya harga minyak dunia yang diprediksikan akan terus berlangsung.

“Ini akan mempengaruhi kebijakan energi pemerintah, terutama BBM yang membuka ruang fiskal ke sektor yang lebih produktif. Jadi inflasi yang terjaga dan neraca perdagangan yang membaik memungkinkan BI menurunkan tingkat BI rate,” ujar Kadek saat dihubungi Aktual.co, Rabu (25/2).

Namun, lanjut dia, perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan eksternal berupa rencana kenaikan suku bunga The Fed  dan resiko pelemahan perekonomian global.

“Jadi kebijakan penurunan BI rate ada trade off (tarik-ulur) antara mendorong perekonomian domestik dan stabilitas pasar keuangan yang masih beresiko terhadap gejolak eksternal,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka