Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani foto bersama Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu' tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya saat bertemu sebelum Muktamar JATMAN XII di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2018) malam. Muktamar JATMAN ke XII di Pekalongan akan kedatangan puluhan ribu ulama dari nusantara dan dunia, juga akan kehadiran Presiden RI dan sejumlah Menteri kabinet kerja. Kabar kepastian hadirnya orang nomor satu di Republik Indonesia untuk membuka acara muktamar. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Sering kali setiap orang merasa bahwa dirinya itu kekurangan rezeki, merasa tersaingi perihal bisnisnya dengan bisnis orang lain, terkadang juga sampai membuat fitnah atau tuduhan yang aneh-aneh karena merasa tersaingi dengan bisnisnya.

Perbuatan-perbuatan tersebut tidak lain adalah karena merasa bahwa manusialah yang mengatur rezeki, sehingga ia merasa bahwa jika ia tidak melakukan perbuatan tersebut rezekinya akan berkurang, pelanggannya akan beralih dan lain-lainnya.

Dalam hal ini, Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani menjelaskan bahwa janganlah sekali-kali kita berprasangka bahwa ada orang lain yang merebut rizki darimu. Semua makhluk Allah telah dijamin akan mendapatkan rizki yang telah ditentukan jauh sebelum ia terlahir, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

“Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semua dijamin Allah rezkinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz),” (QS. Hud: 6).

Maka dari itulah, hendaknya seorang mukmin tidak usah ragu untuk mengajarkan keahliannya kepada orang lain, karena khawatir ia akan merebut rizki darinya.

“Aku melihat sendiri beberapa orang dokter yang menyembunyikan kemahirannya dalam hal tertentu, sehingga ketika melakukan sebuah oprasi kepada pasiennya, maka ia hanya membiarkan suster saja yang berada di dalam, tidak boleh ada dokter lain, khawatir dokter itu akan mengambil sir mihnah (rahasia profesi) darinya,” jelas syekh Yusri.

Kebakhilan dalam mengajarkan kebaikan ataupun keahlian yang dianggap bisa mengurangi jatah rizki dari seseorang adalah merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat yang telah disebutkan oleh baginda rasulullah SAW. Imam Bukhari RA meriwayatkan, bahwa baginda bersabda,

“Zaman itu semakin singkat, amal ibadah semakin berkurang, kebakhilan semakin merata, nampaklah fitnah dan cobaan, dan banyak sekali kematian,” (HR. Bukhari).

“Kebakhilan yang meraja lela di akhir zaman ini tidaklah hanya dalam masalah materi dan harta, akan tetapi juga dalam masalah ilmu, keahlian profesi, pengalaman dan hal-hal yang lain,” ucap Syekh Yusri.

Banyak dari mereka yang enggan untuk mengajarkan keahliannya kepada orang lain, hanya karena khawatir hal ini akan mengurangi jatah rizkinya. Akan tetapi perlu mereka tahu, bahwa usaha boleh ditiru, akan tetapi rizki tidak ada yang bisa ditiru.

Wallahu A’lam.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain