Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Prof. Hilman Latief menyampaikan bahwa Kementerian Agama, sebetulnya setelah dibukanya pintu umroh sudah melakukan perencanaan dengan asosiasi untuk memberangkatkan secepatnya.
“Berdasarkan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk maskapai dan lain-lain kita rancang tanggal 23 Desember”. Ujarnya dalam dialog ‘Maju Mundur Pemberangkatan Umroh’ yang diselenggarakan Aktual.com Selasa (21/12).
Namun kata Hilman, dalam sepuluh terakhir banyak perkembangan baru diluar negeri meskipun bukan di Saudi Arabia yang mendorong pemerintah untuk memberikan arahan kepada Kemenag agar menahan diri untuk berangkat ke luar negeri.
“Memang bukan bentuk larangan, kecuali untuk para pejabat dan itupun berlaku kalau tidak betul-betul urgent jangan dahulu,” kata Hilman.
“Masyarakat umum dihimbau untuk tidak dulu pergi ke luar negeri termasuk didalamnya sepertinya umroh ini yang coba kita fahami dan coba kompromi kan dengan situasi artinya kami sebagai regulasi yang mempunyai tugas perlindungan kepada para jamaah,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Hilman mengatakan kalau pihaknya akan melakukan langkah dengan penuh kehati-hatian, agar bisa memitigasi sedetail mungkin.
“Nah dalam konteks itulah kami mencari jalan agar keberangkatan kita dalam jumlah yang banyak yang sudah di rancang oleh teman-teman PPIU bisa berjalan mulus tenang tanpa ada gejolak dan tanpa ada kekhawatiran” paparnya.
Jadi Konsepnya, menurut Hilman kita Kementerian Agama, tidak pembatalan tapi pengunduran khususnya pelaksanaan OGP (One Gate Policy) yang sementara akan diberlakukan untuk beberapa kali pemberangkatan jamaah.
“Kenapa karena itu yang kita jaminkan bahwa umroh kali ini adalah umroh pembelajaran dan umroh generasi awal ini adalah umroh yang akan menjamin keberangkatan jumlah yang lebih banyak di masa masa berikutnya,” tukasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah