Bandar Lampung, Aktual.com – Usai menjadi Ketua Umum terpilih PBNU mengalahkan petahana Said Aqil Siroj dalam Muktamar NU ke-34, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa tidak ada intervensi pemerintah sama sekali dalam pemilihan Ketum PBNU karena muktamar NU hanya berlangsung selama dua hari saja.
“Ya enggak adalah (intervensi pemerintah). Intervensi dari mana,” kata Gus Yahya di Universitas Lampung, Jumat (24/12).
Gus Yahya mengatakan bahwa pihaknya untuk saat ini hanya akan berfokus bagaimana memulai kepemimpinan baru PBNU supaya dapat membangun konsolidasi dengan seluruh jajaran, dengan pengurus wilayah dan pengurus cabang NU seluruh Indonesia. Dan ini menurutnya merupakan pekerjaan berat.
“Sehingga kita semua bisa sungguh-sungguh bekerja bersama-sama menyangga beban bersama-sama, bergerak seirama untuk mencapai tujuan bersama,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya juga menjelaskan bahwa visi misi nya ke depan adalah ‘menghidupkan Gus Dur dalam setiap program kepemimpinannya.
“Kita tahu, bahwa ini bukan konsep yang sederhana tapi imajinasi masyarakat, imajinasi teman-teman semua tentang Gus Dur. Saya kira akan bisa menangkap apa yang saya maksud dengan menghidupkan Gus Dur,” kata Gus Yahya di Lampung, Jumat (24/12).
Hal ini menegaskan kembali pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Rabu (22/12) yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi dan PDIP tak melakukan intervensi terkait proses pemilihan struktur kepemimpinan baru di PBNU, termasuk dalam pemilihan ketum baru.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah