Ilustrasi- Teknisi PLN sedang mengecek Kwh listrik di rumah warga

Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) telah merampungkan 50 proyek infrastruktur kelistrikan senilai Rp8,8 triliun sepanjang tahun ini yang akan memperkuat keandalan pasokan listrik ke wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.

“Sebanyak 50 infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional tersebut terdiri dari 26 proyek gardu induk dengan total kapasitas 1.380 megavolt ampere, 23 jaringan transmisi sepanjang 271,5 kilometer sirkuit, dan sebuah pembangkit berkapasitas 171 megawatt,” kata Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (26/12).

Wiluyo mengatakan pihaknya tetap melakukan pembangunan ketenagalistrikan meski dalam kondisi pandemi demi pasokan listrik yang andal bagi pelanggan.

Menurutnya, infrastruktur kelistrikan ini menjadi modal utama untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Meskipun sejumlah proyek sempat diterpa berbagai masalah, namun PLN terus berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan proyek ini selaras dengan Nawacita pemerintah,” ujar Wiluyo.

General Manager PLN UIP Jawa Bagian Barat Ratnasari Sjamsuddin mengungkapkan seluruh proyek itu memiliki empat tujuan utama yang selaras dengan tujuan PLN secara korporat, yaitu meningkatkan suplai listrik ke masyarakat, peningkatan keandalan sistem kelistrikan, menjadi pendorong penggerak roda perekonomian masyarakat, pembangunan dan industri, serta penurunan biaya pokok penyediaan tenaga listrik.

“Tujuan-tujuan tersebut guna mewujudkan visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara dan pilihan pertama pelanggan untuk solusi energi,” ucap Ratnasari.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa pengoperasian proyek-proyek strategis itu berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis, salah satunya mendukung sejumlah program pemerintah, seperti Mass Rapid Transit (MRT) fase kedua dan perluasan Bandara Soekarno Hatta.

“Juga turut mendukung keandalan pasokan listrik di wilayah Ring 1 Ibu Kota Indonesia serta masyarakat dan industri di DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat,” terangnya.

Lokasi yang sebagian berada di tengah perkotaan padat penduduk menjadi tantangan dalam proses pembangunan, karena perseroan harus berhati-hati agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat.

Di sisi lain, ada pula proyek yang dikerjakan di wilayah cukup terpencil, sehingga akses material untuk ke lokasi juga menjadi tantangan.

Namun, dengan sumber daya manusia yang andal ditambah penggunaan teknologi yang mumpuni membuat proyek-proyek tersebut berhasil selesai dengan aman.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
A. Hilmi